Perkuat Likuiditas, BRI Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun
KATADATA ? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menerbitkan obligasi tahap I sebesar Rp 3 triliun. Penerbitan tersebut merupakan bagian dari rencana perseroan menghimpun dana dari pasar surat utang sebesar Rp 12 triliun pada tahun ini.
Direktur BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, penerbitan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas perseroan. Terutama untuk menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di posisi 85 persen-90 persen hingga akhir tahun ini.
Dia mengilustrasikan, setiap penerbitan surat utang sebesar Rp 5 triliun akan berpengaruh menurunkan LDR sebesar 1 persen. ?Sekarang dengan tambahan Rp 3 triliun, kurang lebih pengaruhnya 0,6 persen. Tidak signifikan tapi ini membantu BRI menurunkan LDR,? kata Haru di kantornya, Jakarta, Rabu (3/6).
Penerbitan ini sekaligus sejalan dengan rencana Bank Indonesia (BI) yang akan memperluas cakupan definisi simpanan, dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR.
?Jadi kami lebih proaktif sebelum aturan keluar maka kami sudah terbitkan obligasi. Kami juga ingin optimalkan antara 85 persen-90 persen. Biasanya rata-rata 87 persen-88 persen,? ujar dia.
Menurut Haru, penerbitan ini rencananya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit. Sekaligus untuk memperbaiki struktur pendanaan sehingga mengurangi risiko ketidakcocokan sumber likuiditas.