Proyek Infrastruktur Rp 147 Triliun Mangkrak
KATADATA ? Sebanyak lima proyek kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) yang direncanakan pada 2013 pembangunannya mengalami ketidakjelasan alias mangkrak. Padahal, proyek-proyek dengan total nilai US$ 11,3 miliar atau sekitar Rp 147,3 triliun tersebut telah melalui tahapan tender.
Kelima proyek tersebut antara lain PLTU Batang senilai US$ 3 miliar, kereta api Puruk Cahu Bangkuang senilai US$ 5 miliar, terminal kapal pesiar Tanah Ampo, Bali senilai US$ 28,3 juta, proyek pembuangan sampah Bandung senilai US$ 50 juta, serta dua proyek pembangkit mulut tambang Sumatera Selatan 9 dan juga Sumatera Selatan 10 dengan total US$ 3 miliar.
Direktur Pengembangan KPS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Pandji Indra mengatakan, komitmen politik kepala daerah merupakan beberapa alasan utama di balik mandeknya proyek-proyek ini. ?Jadi ini proyek KPS yang benar-benar berhenti progress-nya,? kata Bastary beberapa hari lalu.
Sedangkan terkait terhentinya pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, Bastary menyentil sikap Kementerian Perhubungan yang tidak dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah. Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, tadinya sempat berniat mengambil alih pembangunan pelabuhan ini, tapi tidak dikasih.
?Investasi awal Kemenhub Rp 60 miliar untuk bangun jetty (dermaga) dan terminal, lalu terhenti. Ketika Pemkab ingin ambil alih malah tidak dikasih,? katanya.
Sementara proyek tempat pembuangan sampah Kota Bandung terhenti karena pergantian kepala daerah. ?Kalau pengelolaan sampah Bandung malah tidak berlanjut gara-gara ganti Walikota,? sambungnya.
Dia berharap kementerian teknis dapat memformulasikan skema pembayaran yang lebih menarik agar seluruh proyek ini dapat dilanjutkan pembangunannya. Apalagi saat ini Bappenas sudah meluncurkan buku proyek KPS (PPP Book) 2015. ?Karena tugas pemerintah juga untuk membuat proyek tersebut menarik bagi swasta,? katanya.
Pada tahun ini, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago telah meneken PPP Book yang berisikan 38 proyek infrastruktur senilai Rp 314 miliar. Diharapkan proyek-proyek tersebut dapat segera dimulai pembangunannya pada 2016 mendatang.