Bank Dunia Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Aria W. Yudhistira
8 Juli 2015, 12:05
Katadata
KATADATA
Bank Dunia merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi 4,7 persen karena kurangnya dorongan fiskal dari pemerintah.

KATADATA ? Gambaran suram terhadap perekonomian Indonesia tahun ini terus disuarakan oleh lembaga keuangan internasional. Setelah Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan proyeksi ekonomi Indonesia, langkah serupa dilakukan Bank Dunia. 

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 4,7 persen dari sebelumnya sebesar 5,2 persen. Alasannya, Bank Dunia melihat dukungan dari sektor fiskal masih rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dua pos fiskal yang paling disorot menyebabkan perlambatan ekonomi adalah penerimaan negara yang masih minim dan rendahnya realisasi belanja.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves, mengatakan, keberhasilan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan tergantung pada pembangunan infrastruktur. Selain itu, perbaikan iklim usaha untuk mendorong investasi sektor swasta. ?Dibutuhkan skala prioritas yang cermat dan tindak lanjut dari reformasi kunci, khususnya untuk memperkuat sektor fiskal dan meningkatkan investasi,? kata dia, dalam acara Bank Dunia bertajuk "Indonesia Economic Quarterly" di Jakarta, Rabu (8/7). (Baca: ADB Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI)

Karena itu, Bank Dunia menyarankan pembangunan infrastruktur untuk mendorong perekonomian. Konsekuensinya, defisit fiskal bakal naik dari saat ini sebesar 1,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski begitu, defisit harus tetap dijaga maksimal sebesar tiga persen terhadap PDB.

Ndiame Diop, Ekonom Utama Bank Dunia  menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi telah mempengaruhi konsumsi rumah tangga yang ikut menurun. Padahal, konsumsi rumah tangga menyumbang 55 persen terhadap pengeluaran PDB. Kondisi tersebut bermuara pada penurunan penerimaan pemerintah dari pajak pertambahan nilai (PPN).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...