Total Tetap Ingin Porsi Lebih Besar di Blok Mahakam
KATADATA ? Pembagian porsi kepemilikan saham di Blok Mahakam masih alot. Keputusan pemerintah mengalihkan 70 persen saham blok minyak dan gas bumi (migas) di Kalimantan Timur itu kepada pihak Indonesia, yang diwakili PT Pertamina dan pemerintah daerah, belum bisa diterima semua pihak.
Total E&P Indonesie, selaku pengelola Blok Mahakam yang akan berakhir masa kontraknya tahun 2017 mendatang, menyatakan belum bisa menerima keputusan tersebut. Perusahaan migas multinasional asal Prancis ini masih berharap bisa mendapatkan 35 persen saham Blok Mahakam.
Padahal, kalau mengacu kepada keputusan pemerintah medio Juni lalu, Total bersama Inpex Corporation cuma mendapat jatah 30 persen saham di Blok Mahakam. Sementara Pertamina bersikukuh tidak akan mengurangi porsi sahamnya bersama pemerintah daerah sebesar 70 persen.
"Ada follow up (keputusan pemerintah) dari Pertamina untuk mengundang kami. Kami akan datang," kata Vice President Corporate Communication HR and Finance Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto di kantor Total, Selasa malam (7/7). Tapi, dia belum mau mengungkapkan sikap Total terkait keputusan pemerintah tersebut dalam pertemuan dengan Pertamina pekan ini.
Arividya menyebut, manajemen Total masih mengkaji keputusan pemerintah memberikan jatah 30 persen saham di Blok Mahakam bersama Inpex lantaran terkait dengan strategi investasinya. "Kalau mau investasi kan banyak yang harus diketahui semuanya. Induk perusahaan Total di Paris (Prancis) sedang membahasnya, sedang dikaji," imbuhnya.
Selain itu, Total masih menunggu syarat dan prasyarat yang akan diberikan pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam. Apalagi, Total masih menginginkan porsi saham yang lebih besar dari yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 35 persen.
Sebelumnya, Pertamina mengungkapkan rencana menggelar pertemuan dengan Total dan Inpex untuk membahas kerjasama pengelolaan Blok Mahakam dalam pekan ini. Namun, dalam pertemuan itu nanti, Pertamina tidak akan membuka pintu negosiasi ulang porsi kepemilikan saham dan tetap akan mengempit 70 persen saham di Blok Mahakam bersama pemerintah daerah.
Hal itu sesuai dengan keputusan pemerintah. ?Angka itu (30 persen) sudah merupakan keputusan dari pemerintah (untuk Total dan Inpex),? kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro. Bahkan, jika negosiasi tidak tuntas sesuai batas waktu, maka Pertamina siap mengelola Blok Mahakam dengan porsi 100 persen.