Bangun 100 Infrastruktur, Pemerintah Andalkan Utang Rp 477 Triliun

Safrezi Fitra
3 Agustus 2015, 10:39
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah merencanakan pinjaman dari lembaga pembiayaan multilateral asing sebesar Rp 477 triliun. Pinjaman ini untuk membiayai proyek infrastruktur hingga tahun 2019.

Rencana tersebut tercantum dalam buku "List of Medium-Term Planned External Loans 2015-2019" yang diluncurkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akhir pekan lalu. Total nilai utang untuk seluruh sektor dalam "buku biru" (Blue Book) itu sebenarnya mencapai US$ 39,87 miliar atau setara dengan Rp 539,4 triliun. Sebesar 88,5 persen dari jumlah tersebut, digunakan untuk membiayai 100 proyek infrastruktur dan 12,5 persen sisanya untuk membiayai 16 program non-infrastruktur.

Advertisement

Dari total 100 proyek infrastruktur yang dibiayai utang ini, pembangunan jalur kereta api tercatat menyumbang porsi paling besar, yakni senilai US$ 6,8 miliar. Porsi proyek terbesar kedua adalah pembangunan pembangkit listrik senilai US$ 4,9 miliar. Selanjutnya proyek pemberantasan kawasan kumuh senilai US$ 4,2 miliar.

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan tidak semua proyek infrastruktur yang bisa dibiayai dengan pinjaman ini. Ada beberapa kriteria yang yang dipersyaratkan, salah satunya termasuk dalam perencanaan proyek jangka menengah pemerintah. Kriteria lainnya, proyek tersebut mayoritas menggunakan bahan baku impor. Proyek tersebut juga harus bisa dibiayai dengan skema pembiayaan campuran (mix financing).

"Jadi mix financing itu juga tetap membuka ruang bagi APBN untuk masuk. Ini merupakan jalan agar proyek-proyek penting bisa berjalan pembangunannya," kata Wismana.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil sebelumnya mengatakan bahwa pinjaman untuk proyek yang masuk dalam blue book 2015-2019 berasal dari sejumlah lembaga pembiayaan multilateral. Beberapa lembaga pembiayaan multilateral sudah menyatakan komitmennya memberikan utang ke Indonesia, seperti Asian Development Bank (ADB), World Bank, JICA, serta Islamic Development Bank (IDB).

Sementara Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sempat menyebut bahwa pemerintah juga akan mengandalkan pinjaman dari bank infrastruktur Asia yang digagas Cina, yakni Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).  

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement