Kartel Diduga Membayangi Kebijakan Energi Nasional

Muchamad Nafi
18 September 2015, 14:38
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Ada rencana mengejutkan dari Senayan yang dirasakan Dewan Energi Nasional (DEN). Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat hendak mengkaji ulang Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasioanal. Aturan tersebut, di antaranya, memuat target bauran energi dalam penyediaan energi nasional sampai 2050. 

Padahal, beleid ini baru seumur jagung, belum genap setahun sejak diundangkan pada Oktober tahun lalu. Namun, dalam dialog energi di Hotel Borobudur, Kamis (17/9), Ketua Komisi Energi DPR, Kardaya Warnika, menyatakan banyak bolong dalam aturan tersebut sehingga tidak bisa menjadi acuan Kebijakan Energi Nasioanal (KEN). ?KEN mau di-review. Yang baru saja yang jadi referensi. Kenapa? Karena ada beberapa hal yang tadinya tidak jelas jadi agak bingung,? kata Kardaya.

Namun, mantan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (BP Migas) ini belum mau mengungkapkan poin-poin penting yang akan direvisi. Karenanya, ?Itu belum kita bahas, untuk itu kita akan mengundang DEN untuk mnyampaikan itu. Ada hal-hal yang perlu diperjelas dan ditambahkan, karena energi ini kan kebutuhan yang penting.? (Baca: Komisi VII Akan Revisi Kebijakan Energi Nasional).

Tak ayal, keinginan anggota DPR ini bak tamparan bagi Dewan Energi Nasional. Anggota DEN Alexander Sonny Keraf menanggapi dengan sengit. Menurutnya, peran energi terbarukan yang cukup besar dalam Kebijakan Energi Nasional akan mengganggu bisnis para kartel minyak. ?Tujuannya, dugaan saya, adalah para pedagang minyak yang terganggu jika kita berhasil mengembangkan EBT. Pangsa pasar energi fosil minyak, gas, dan seterusnya berkurang,? kata Sonny.

Dia menaksir, keuntungan para kartel minyak akan turunan seiring makin berkurangnya pemakaian energi konvensional. Oleh karena itu, kata Sonny, mereka mengganggu Kebijakan Energi Nasioanl agar energi terbarukan tidak berhasil terrealisasi. Padahal, ?Sekarang, semua negara sepeti Amerika, Jerman, dan Jepang membangun besar-besaran energi baru terbarukan khususnya tenaga surya.?

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo,
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...