Ini Alasan Tiga Bank BUMN Pinjam Dana dari Cina

Aria W. Yudhistira
21 September 2015, 16:48
Katadata
KATADATA
Kantor pusat Bank Mandiri di kawasan Jalan GAtot Soebroto, Jakarta.

KATADATA ? Tiga bank pelat merah yang mendapatkan pinjaman senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43,4 triliun dari China Development Bank (CDB) akan dipakai untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas membantah, isu yang menyebutkan pemerintah menjaminkan ketiga bank badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendapatkan dana tersebut. Pinjaman yang ditandatangani pada 16 September lalu itu bersifat business to business (B to B).

Advertisement

?(Dijadikan jaminan oleh pemerintah) ini kan hoax. Nggak mungkin sahamnya jadi milik Cina, kalau pun kami nggak bisa bayar,? kata dia saat ditemui Katadata di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/9).

Rohan menjelaskan, bank asal Cina itu memberi syarat bahwa pinjaman ini untuk pembiayaan infrastruktur yang membutuhkan dana besar dan berjangka panjang. Misalnya, untuk membangun pembangkit listrik program 35 giga watt (GW) yang total kebutuhannya mencapai Rp 1.200 triliun dalam lima tahun. Maka per tahunnya mencapai Rp 240 triliun.

Bila mengacu pada aturan batasan maksimum pemberian kredit (BMPK) sebesar 20 persen dari modal Bank Mandiri senilai Rp 100 triliun, maka perusahaannya hanya bisa memberi kredit maksimal Rp 20 triliun. (Baca: Cina Beri Utang Rp 40 Triliun untuk Tiga Bank BUMN)

?Aturan rasio pinjaman terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) juga begitu. Sekarang sudah hampir 90 persen, masih ada kekurangan dana 10 persen. Sementara LDR nggak boleh lebih dari 92 persen,? tutur dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement