Sudirman Said Lebih Percaya Hitungan SKK Migas soal Blok Masela

Yura Syahrul
23 September 2015, 12:30
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said lebih percaya dengan rekomendasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terhadap rencana pengembangan Blok Masela. Sikapnya terhadap pengembangan blok kaya gas bumi di Laut Arafura tersebut berseberangan dengan pendapat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Menurut Sudirman, SKK Migas telah merekomendasikan skema offshore (di laut) menggunakan fasilitas kilang terapung LNG (FLNG) di Blok Masela lebih hemat dibandingkan skema onshore (di darat) yang memakai jaringan pipa. "Yang jelas SKK Migas rekomendasikan offshore. Saya percaya pada sistem dari SKK Migas," katanya di Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/9).

Selain lebih hemat, pembangunan FLNG dapat menumbuhkan industri maritim di dalam negeri karena turut mendukung industri perkapalan. "Mesti diingat, kita juga punya visi menumbuhkan industri maritim. FLNG memberi kesempatan industri perkapalan dan kapasitas nasional akan diserap besar-besaran," katanya.

(Baca: Bantah Rizal Ramli soal Blok Masela, SKK Migas: FLNG Lebih Unggul)

Pada Selasa lalu (22/9), Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyatakan belanja modal (capital expenditure) yang dibutuhkan untuk membangun pipa dari sumur gas ke kilang di darat mencapai US$ 19,3 miliar. Sementara dana yang dibutuhkan untuk membangun FLNG sekitar US$ 14,8 miliar dengan kapasitas produksi 7,5 juta ton per tahun (MTPA).

Sehari sebelumnya, Rizal menggelar konferensi pers yang mempersoalkan persetujuan revisi rencana pengembangan (Plan of Development / PoD) Blok Masela yang diajukan oleh operator blok tersebut, Inpex Masela. Ia meminta Kementerian ESDM dan SKK Migas mengkaji ulang PoD tersebut.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...