Dicatut Setya Novanto-Reza 66 Kali, Luhut Tak Ambil Pusing

Muchamad Nafi
2 Desember 2015, 16:18
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut B. Panjaitan
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan turut menunggu keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) atas dugaan pelanggaran etik oleh Setya Novanto. Ketua DPR ini dilaporkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said lantaran dituding mencampuri perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Intervensi Setya Novanto juga dianggap mengandung unsur konflik kepentingan dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain kedua pejabat negara itu, dalam rekaman pertemuan segitiga antara Setya, pengusaha Muhamad Reza Chalid, dan Presiden Freport Indonesia Maroef Sjamsuddin juga muncul nama Luhut. Bahkan, namanya paling sering muncul. Secara bergantian, Setya Novanto dan Reza Chalid menyebut Luhut hingga 66 kali.

Advertisement

“Mau 100 kali disebut, mau 1.000 kali, saya nggak ambil pusing,” kata Luhut usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Real Estat Indonesia (REI) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015. (Baca juga: Sudirman Said Beberkan Jejak Setya Novanto dalam Skandal Freeport).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menegaskan tidak terlibat dalam skenario memperpanjang kontrak Freeport yang akan berakhir pada 2021 tersebut. Dia pun menyanggah informasi yang dipercakapkan Setya Novanto (SN), Reza  Chalid (MR), dan Maroef Sjamsuddin (MS) sebagaiamana tertuang dalam rekaman yang transkripnya banyak beredar di kalangan wartawan.

Misalnya, Setya Novanto menyatakan jika Luhut dan dirinya menyetujui perpanjangan kontrak Freeport, Presiden juga akan merestui. Untuk meyakinkan hal tersebut, Luhut dikabarkan telah bertemu dengan Chairman Freeport-McMoran Inc James Robert Moffet atau Jim Bob di Santiago, Chili empat tahun lalu. (Baca: Peran Luhut dalam Transkrip Rekaman Kontrak Freeport).

SN: Kalau nggak salah, Pak Luhut waktu itu bicara dengan Jim Bob. Pak Luhut itu sudah ada yang mau diomongin.

MR: Gua udah ngomong dengan Pak Luhut, ambilah sebelas, kasilhlah Pak JK sembilan. Harus adil, kalau nggak, rebut.

SN: Jadi kalau pembicaraan Pak Luhut dan Jim di Santiago, empat tahun yang lampau itu dari 30 persen itu 10 persen dibayar pakai deviden ... Ini menjadi perdebatan sehingga mengganggu konstalasi ... Ini begitu masalah cawe-cawe itu. 

Dalam pertemuan dengan Jim Bob tersebut, Setya menyatkan Luhut meminta agar dari 30 persen saham Freeport yang akan didivestasi, 10 persen dibayar menggunakan deviden. Namun, ide tersebut tidak disukai oleh Presiden Jokowi dan akhirnya menjadi perdebatan.

Reza juga menyebutkan keterlibatan Luhut dalam menentukan besaran saham untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air di Papua. Rencananya, akan mencari referensi yang dapat bekerjasama dengan PT. Freeport Indonesia. Dalam skenario ini Freeport hanya akan memiliki saham sebesar 51 persen.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement