Sentuh Titik Terendah, ICP November US$ 41,4 per Barel
KATADATA - Sempat merangkak naik selama dua bulan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) kembali turun pada bulan lalu. Tim harga minyak Indonesia mencatat ICP November 2015 hanya US$ 41,44 per barel, atau turun US$ 2,24 per barel dibandingkan bulan sebelumnya.
Anjloknya ICP bulan lalu seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia. Minyak WTI di bursa New York turun US$ 3,37 per barel dan minyak Brent turun US$ 3,36 per barel. Penurunan harga Basket OPEC merupakan yang paling besar, hingga US$ 4,40 per barel.
Penurun harga minyak dunia dipengauhi peningkatan pasokan, sementara permintaannya rendah. Laporan International Energy Agency (IEA) mencatat pasokan minyak mentah komersial negara-negara pengimpor minyak OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)
Energy Information Administration (EIA) menyatakan produksi minyak mentah Amerika Serikat meningkat rata-rata 57.000 barel per hari selama November. Produksi ini membuat pasokan minyak dan turunannya juga meningkat. Stok minyak mentah naik 5,4 juta barel, gasoline naik 1,4 juta barel dan distillates naik 600.000 barel dibandingkan Oktober.
Selain itu, penguatan US Dollar Index (DXY), membuat mata uang Amerika Serikat menguat 3,19 poin dibandingkan bulan Oktober 2015 menjadi 100,21. “Hal ini memicu Pemerintah Rusia mengisyaratkan untuk memberikan discount kepada pembeli Minyak Mentah Urals, sebagai upaya untuk mempertahankan pangsa pasarnya di Eropa,” ujar Tim Harga Minyak dalam keterangan resminya di situs Kementerian ESDM, Kamis (3/12).
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh penurunan utilisasi kilang Taiwan sebesar 16,7 persen. Konsumsi minyak untuk pembangkit di Jepang juga turun 4 persen. Penurunan permintaan juga terjadi di Cina.