Sukanto Tanoto dan Lima Konglomerat Kehilangan Status Miliuner

Yura Syahrul
4 Desember 2015, 18:06
Sukanto Tanoto dan Lima Konglomerat Kehilangan Status Miliuner
Katadata

KATADATA - Dampak anjloknya harga komoditas turut memukul para konglomerat Indonesia. Pundi-pundi kekayaan mereka mengempis lantaran selama ini mengandalkan pendapatan usahanya dari ekspor komoditas, seperti pertambangan dan perkebunan. Alhasil, enam konglomerat kehilangan status miliuner setelah harta kekayaannya turun di bawah US$ 1 miliar.

Berdasarkan catatan majalah bisnis Forbes, yang dipublikasikan hari Kamis (3/12), 50 orang terkaya di Indonesia memiliki harta senilai US$ 92 miliar atau sekitar Rp 1.251,2 triliun (kurs Rp 13.600 per dolar Amerika Serikat). Jumlahnya menurun sekitar 9 persen atau senilai US$ 9 miliar (setara dengan Rp 122,4 triliun) dibandingkan tahun lalu.

Advertisement

Biang keladi tergerusnya kekayaan puluhan taipan tersebut beragam. Mulai dari pelemahan mata uang rupiah sekitar 10 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun ini, anjloknya harga minyak sehingga menyeret penurunan harga minyak sawit dan batubara yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

"Ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, dan salah satu kenyataannya tecermin dari penurunan harta seluruh orang terkaya di negara tersebut,” kata Forbes dalam surat pernyataannya.

Empat posisi teratas orang terkaya di Indonesia tidak mengalami perubahan dari tahun lalu. Hartono bersaudara (Budi Hartono dan Michael Hartono) menduduki peringkat pertama dengan harta US$ 15,4 miliar. Namun, nilai kekayaan pemilik Grup Djarum ini menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar US$ 16,5 miliar. Penurunan kekayaan tahun ini juga menimpa tiga orang terkaya di bawahnya, yang secara berurutan diduduki oleh pemilik Gudang Garam Susilo Wonowidjojo, pemilik Grup Salim yaitu Anthoni Salim, dan pemilik Sinarmas Gorup Eka Tjipta Widjaja.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul, Manal Musytaqo
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement