Darmin: Target APBN 2016 Ambisius
KATADATA - Belum lagi menginjak tahun 2016, pemerintah sudah berencana merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan. Pasalnya, pemerintah menilai sejumlah target dalam anggaran tersebut terlalu optimistis dan sangat sulit tercapai.
“Target APBN cukup ambisius,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara temu media bertajuk “Paket Kebijakan Ekonomi dan Perkembangan Ekonomi Terkini” di Karawaci, Tangerang, Kamis malam (17/12).
Ia menilai ekonomi tahun depan memang bisa tumbuh lebih baik dibandingkan tahun ini. Namun, target pertumbuhannya masih terlalu optimistis. Sekadar informasi, target pertumbuhan ekonomi yang tercantum dalam APBN 2016 yang sudah disahkan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Oktober lalu, sebesar 5,3 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2015 cuma sebesar 4,7 persen.
Kondisi pertumbuhan ekonomi yang belum terlalu bagus itu akan mempengaruhi penerimaan negara dari perpajakan. Saat ekonomi melambat, keuntungan perusahaan menyusut yang berujung pada minimnya setoran pajak. Apalagi, sebagian besar penerimaan pajak bersumber dari perusahaan.
Menurut Darmin, penerimaan pajak masih belum bisa diharapkan meningkatkan penerimaan negara tahun depan. Karena itulah, dia meragukan target pajak 2016 bakal tercapai. “Angka tersebut terlalu optimistis,” imbuhnya.
Sekadar informasi, target penerimaan pajak dalam APBN 2016 sebesar Rp 1.368 triliun atau lebih tinggi 5,4 persen dari target pajak dalam APBN tahun ini sebesar Rp 1.294 triliun. Padahal, per 27 November lalu, penerimaan pajak mencapai Rp 806 triliun atau baru 64,75 persen dari target 2015.
Meski penerimaan pajak tahun ini bisa mencapai 82-83 persen dari target, menurut Darmin, pemerintah tetap harus merevisi target pajak tahun depan. “Kalau dapat 82-83 persen saja (tahun ini) sudah cukup menjanjikan. Jika ini (target penerimaan pajak 2016) dijadikan dasar, bisa meledak.”
Atas dasar itulah, Darmin menyarankan untuk menghitung ulang anggaran penerimaan dan belanja negara tahun depan. Pemerintah harus segera merevisi APBN 2016 tersebut dan menerbitkan APBN Perubahan 2016. “Harus cepat dilakukan. Lebih baik realistis," katanya.
Sementara itu kalau tetap mempertahankan APBN 2016 yang sudah disetujui DPR tersebut, Darmin mengajukan dua persyaratan agar anggaran tersebut bisa direalisasikan. Yaitu, memacu investasi dan mengupayakan peningkatan ekspor.