Menteri Masih Beda Pendapat, Jokowi Undang Kontraktor Blok Masela

Yura Syahrul
29 Desember 2015, 17:27
Migas
Katadata | Dok.

KATADATA - Meski telah menggelar rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan delapan menteri, pemerintah masih belum dapat memutuskan skema pengembangan Blok Masela. Untuk itu, Presiden berencana akan mengundang kontraktor blok kaya gas di Laut Arafura tersebut.

Rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa siang (29/12) itu, dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli,  Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Selain itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ada pula Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.

Selama rapat terbatas tersebut, menurut Pramono, ada dua pandangan yang berkembang terkait skema pengembangan Blok Masela. Yaitu skema offshore menggunakan fasilitas pengolahan kilang terapung (FLNG) di laut atau skema onshore menggunakan pipa di darat. Kedua skema itu sama-sama memiliki nilai positif dan negatif serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

(Baca: Bahas Proyek Blok Masela, Jokowi Libatkan Wapres dan 8 Menteri)

Karena itu, pemerintah ingin melakukan kajian secara lebih mendalam karena Blok Masela adalah sebuah pengembangan proyek yang sangat besar dan memakan waktu panjang. Selain itu, Jokowi menginginkan agar proyek Blok Masela ini memberikan manfaat kepada ekonomi langsung, dan menciptakan sebuah nilai tambah yang memberikan efek berantai (multiplier effect) pada perekonomian nasional.

Di sisi lain, pemerintah menyadari perlunya memberikan jaminan kepada investor sehingga bisa bekerja dengan baik. “Yang diutamakan selain menjamin investor bisa bekerja dengan baik, pendapatan negara meningkat, tetapi juga membangun kewilayahan,” kata Pramono, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Sudirman menambahkan, pemerintah ingin mencari solusi pengembangan Blok Masela. Tujuannya agar investasi tetap berjalan, tapi aspek pembangunan di kawasan sekitar blok itu bisa tetap dilakukan secara baik. “Presiden punya concern dua hal, yang pertama membangun dari pinggiran dan yang kedua adalah bagaimana mengedepankan pembangunan maritim,” katanya.

(Baca: Rizal Ramli Minta Pengembangan Blok Masela Dikaji Ulang)

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul, Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...