Harga Minyak Indonesia Tahun Lalu Anjlok, Terendah Sejak 2004
KATADATA - Setelah sempat menguat tipis pada Oktober, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP kembali anjlok hingga berakhirnya tahun 2015. Tim Harga Minyak Indonesia mengumumkan ICP Desember hanya US$ 35,47 per barel, turun 14,4 persen dibandingkan harga November sebesar US$ 41,44 per barel.
ICP Desember 2015 merupakan harga terendah sejak 2004. Tim Harga Minyak menyebutkan anjloknya harga minyak bulan lalu dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya kebijakan organisasi negara-negara produsen minyak atau OPEC terkait produksi minyak. “OPEC memutuskan kebijakan untuk tidak melakukan pembatasan produksi, untuk mempertahankan pangsa pasar,” ujar Tim Harga Minyak Indonesia dalam keterangannya, Selasa (5/1). (Baca: Sentuh Titik Terendah, ICP November US$ 41,4 per Barel)
Akibat kebijakan ini, produksi minyak mentah negara-negara anggota OPEC mengalami peningkatan. Berdasarkan publikasi OPEC akhir tahun lalu, total produksi minyak meningkat 0,23 juta barel per hari menjadi 31,7 juta barel per hari sepanjang November 2015.
Produksi dari negara-negara di luar OPEC pun diperkirakan mengalami peningkatan. Proyeksi pasokan minyak negara-negara tersebut pada kuartal IV-2015 direvisi meningkat 0,40 juta barel per hari, menjadi 57,17 juta barel per hari. (Baca: Kontraktor Migas Rugi Rp 96 Triliun Dalam Empat Tahun)
Pasokan produk hasil minyak Amerika Serikat juga meningkat pada periode tersebut. Laporan EIA (Energy Information Administration) menyebutkan adanya peningkatan stok distillate sebesar 8,7 juta barel dan stok gasoline sebesar 4,5 juta barel pada akhir Desember 2015.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh penurunan produktifitas kilang Jepang di Yokkaichi sebesar 255.000 barel per hari. Penurunan produksi ini disebabkan adanya kebakaran di lokasi kilang tersebut. Penggunaan kapasitas terpasang kilang-kilang di Cina juga turun dari 79 persen menjadi hanya 77 persen. (Baca: 2016, Harga Minyak Makin Jatuh?)
Dengan sejumlah faktor tersebut, harga minyak dunia pun turun. Harga minyak jenis WTI turun 13 persen menjadi US$ 37,33 per barel. Harga minyak Brent turun 15 persen menjadi 38,90 per barel dan Basket OPEC turun 16 persen menjadi 33,99 per barel.
Rendahnya harga minyak mentah Indonesia Desember, menggerus harga rata-rata ICP tahun lalu. Rata-rata ICP sepanjang tahun lalu yang hanya US$ 49,20 per barel juga terendah dalam 11 tahun terakhir. Pada 2004 harga rata-rata minyak mentah Indonesia sempat berada pada level terendah yakni US$ 37,2 per barel. Setelah itu dalam 10 tahun harganya tidak pernah berada di bawah level US$ 50 per dolar. Baru tahun lalu ICP anjlok, kembali ke level terendah. (Baca: Harga Minyak Rendah Menguntungkan Negara Net-importir?)