Harga BBM di Maluku dan Papua Bisa Turun Tahun ini
KATADATA - Pemerintah berencana membangun fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah timur Indonesia. Pembangunan infrastruktur ini akan mengatasi masalah mahalnya harga BBM yang dibeli masyarakat Indonesia Timur hingga saat ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan daerah timur Indonesia membutuhkan dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur BBM. Makanya saat ini pemerintah fokus pada pembangunan daerah tersebut.
Rencananya pembangunan tangki BBM (storage) ini akan dilakukan di daerah Papua, Maluku, dan Maluku Utara. “Ada 25 titik yang akan dibangun tahun ini sebagai sarana penyimpanan bbm. Kemudian akan meneruskan program konversi dari BBM ke gas yang orientasinya juga sebagian besar ke timur,” kata Sudirman saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/1).
Kementerian ESDM menargetkan pembangunan infrastruktur BBM tersebut bisa selesai tahun ini. Saat ini kontrak proyeknya memang belum ditandatangani, meski lelangnya sudah selesai dilakukan. Namun, Sudirman memastikan bahwa kontrak tersebut akan rampung pada kuartal I-2016.
Tanpa menyebut angka pastinya, Sudirman mengatakan kapasitas tangki yang akan dibangun masih relatif kecil. Meski demikian adanya infrastruktur ini dapat membuat harga BBM di daerah tersebut bisa lebih murah. (Baca: Pertamina Ingin Gandeng Swasta Pasok Minyak dan Bangun Storage)
Selama ini, kata dia, harga BBM untuk jenis Solar di wilayah Indonesia Timur, rata-rata mencapai Rp 15 per liter. Padahal di pulau Jawa, harga Solar nonsubsidi hanya Rp 8.050 per liter. "Di Papua harga (BBM) bisa mencapai Rp 40.000 dan Rp 50.000," ujar Sudirman.
Selain membangun sarana penyimpanan BBM, Kementerian ESDM juga mencanangkan beberapa program untuk pengembangan wilayah timur Indonesia. Pertama, akan meneruskan pembangunan jaringan gas. Kedua, akan meneruskan program konversi dari BBM ke BBG.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan ada tiga depo elpiji baru yang akan dibangun di wilayah Indonesia Timur. Ini merupakan upaya pemerintah memperluas jaringan distribusi. Sehingga kawasan timur Indonesia juga bisa menikmati elpiji bersubsidi.
Ketiga depo tersebut akan dibangun di daerah Maluku tepatnya Wayame, Jayapura Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Agar konversi minyak tanah ke elpiji terus diperluas ke timur,” ujarnya. (Baca: Pemerintah Bangun Infrastruktur Elpiji di Papua)