Waspadai Efek Superdolar, BI Awasi Lindung Nilai Utang Swasta

Yura Syahrul
27 Januari 2016, 19:17
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Meski rupiah cenderung bergerak stabil di awal tahun ini, Bank Indonesia (BI) masih melihat potensi adanya tekanan terhadap mata uang tersebut. Kondisi ini bisa membahayakan perusahaan swasta yang menanggung utang dalam valuta asing (valas). Karena itu, bank sentral bakal lebih ketat mengawasi kewajiban lindung nilai (hedging) utang valas.

Gubernur BI  Agus Martowardojo mengatakan, potensi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sangat terbuka pada tahun ini karena perlambatan ekonomi Cina dan terus melorotnya harga minyak dunia. Sementara itu, kondisi ekonomi di AS semakin membaik yang terlihat dari kenaikan indeks kepercayaan konsumen.

Perbaikan kondisi ekonomi tersebut semakin menguatkan keyakinan bank sentral AS, yaitu Federal Reserve, untuk menaikkan suku bunga acuan Fed rate secara bertahap. Kebijakan itu akan membuat dolar AS semakin menguat terhadap mata uang negara-negara lain, termasuk rupiah.   

Dampak lainnya, negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) perlu mewaspadai risiko rebalancing portofolio alias arus keluar dana investor asing ke AS atau portofolio-portofolio berbasiskan dolar AS. Hal itu setidaknya sudah terlihat dari dana asing yang masuk (capital inflow) sejak awal tahun ini ke pasar Indonesia tercatat Rp 5 triliun. Nilainya jauh lebih rendah dibandingkan pencapaian pada awal tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp 20 triliun.

Inilah yang bisa semakin menekan mata rupiah terhadap dolar AS. “Kami waspadai kalau ada superdolar AS,” kata Agus usai menghadiri acara “Mandiri Investment Forum” di Jakarta, Rabu (26/1). Untuk meminimalisir dampak pelemahan rupiah, BI akan fokus mengawasi utang valas perusahaan swasta dengan mematuhi skema lindung nilai.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...