Jebakan Minyak Murah, Pemerintah Dukung Proyek Energi Baru Rp 47 T

Yura Syahrul
11 Februari 2016, 17:30
Forum energi baru
Katadata
Forum Bali Clean Energy Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, 11-12 Februari 2016. (Arnold Sirait | KATADATA)

KATADATA - Pemerintah tidak mau terlena oleh rendahnya harga minyak dunia saat ini. Di satu sisi, kondisi tersebut menguntungkan Indonesia sebagai negara importir minyak. Namun, di sisi lain, harga minyak yang murah itu bisa menjerumuskan Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, harga minyak dunia yang terus menurun di bawah level US$ 30 per barel belakangan ini, bisa menjadi perangkap buat Indonesia. Jika tidak hati-hati, dia khawatir negara ini tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan terhadap energi fosil. Padahal, ada sumber energi lain yang bisa dimanfaatkan.

Karena itulah, pemerintah saat ini fokus mengembangkan energi baru dan terbarukan. Sumber energi ini dianggap lebih ramah lingkungan. “Saya ingin serukan pada dunia, bersiap-siap menghadapi era baru. Kami akan manfaatkan potensi yang ditinggalkan selama ini yakni energi bersih. Ini bisa diandalkan untuk mengganti ketergantungan pada (energi) fosil,” kata Sudirman saat berpidato dalam forum “Bali Clean Energy Forum 2016” di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/2).

Di tengah harga minyak yang rendah saat ini, Sudirman optimistis target penggunaan energi baru dan terbarukan akan tercapai. Indonesia berkomitmen penggunaan energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang. Dengan bantuan internasional, Indonesia yakin bisa mencapai porsi yang lebih tinggi dari itu yaitu sebesar 41 persen. Apalagi, saat ini Indonesia menjadi anggota International Energy Agency (IEA).

(Baca: Pemerintah Akan Bentuk PLN Energi Baru Terbarukan)

Sebagai bentuk komitmen pengembangan energi terbarukan, pemerintah menyelenggarakan Bali Clean Energy Forum selama dua hari, 11-12 Februari 2016 di Bali. Sebanyak 1.200 lebih peserta hadir dalam forum internasional tersebut. Dalam acara ini akan ada penandatanganan kerjasama atau kontrak proyek energi terbarukan dengan nilai cukup besar, yakni Rp 47 triliun. Adapun jumlah penyerapan tenaga kerjanya diperkirakan lebih dari 18 ribu orang.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...