Konsumsi Melemah, Laba Bersih Grup Astra Anjlok 25 Persen
KATADATA - Paduan rendahnya harga komoditas dan perlambatan ekonomi domestik telah memukul kinerja Grup Astra. Tahun lalu, laba bersih PT Astra International Tbk anjlok 25 persen menjadi Rp 14,5 triliun. Lima dari enam lini usaha raksasa korporasi multibisnis tersebut mengalami penurunan kinerja.
“Grup Astra mengalami tantangan bisnis sepanjang 2015, dengan laba bersih sebelum penurunan nilai poperti pertambangan batubara merosot 20 persen menjadi Rp 16 triliun,” kata Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto, dalam siaran pers kinerja 2015 Astra International, Kamis (25/2).
Menurut Prijono, sepanjang 2015 Grup Astra menghadapi pelemahan harga komoditas dan penurunan konsumsi domestik. Ditambah pula oleh meningkatnya kompetisi di sektor penjualan mobil dan merosotnya kualitas kredit korporasi pada lini bisnis jasa keuangan Grup Astra. “Penurunan kontribusi di semua segmen, kecuali teknologi informasi (TI).”
Pendapatan bersih konsolidasi Astra menurun 9 persen menjadi Rp 184,2 triliun pada tahun lalu. Terutama disebabkan oleh penurunan pada tiga segmen utama Grup Astra, yaitu otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis.
(Baca: Pembengkakan Kredit Bermasalah Menggerus Laba Bank BUMN)
Sepanjang tahun lalu, penjualan mobil Astra turun 17 persen sedangkan penjualan sepeda motor oleh PT Astra Honda Motor merosot 12 persen. Alhasil, laba bersih dari grup bisnis otomotif turun 12 persen menjadi Rp 7,5 triliun. Faktor penyebabnya adalah lemahnya permintaan otomotif akibat perlambatan ekonomi. “Selain itu, diskon harga di pasar mobil akibat kelebihan produksi terus berdampak negatif.”