Pelabuhan Petikemas Kuala Tanjung Bisa Beroperasi Medio 2017
KATADATA - PT Pelindo I (Persero) menargetkan pelabuhan petikemas Kuala Tanjung tahap I dapat segera beroperasi pada pertengahan tahun depan. Untuk membiayai pembangunan proyek itu, Pelindo I membutuhkan pinjaman bank sekitar Rp 2,2 triliun.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, saat ini perkembangan pembangunan konstruksi pelabuhan internasional Kuala Tanjung tahap I telah mencapai 42 persen. Pembangunan konstruksi itu terdiri dari beberapa pekerjaan fisik, seperti pemasangan tiang pancang pelabuhan dan fasilitas penghubung dermaga (trestle). Adapun pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II berupa pembangunan kawasan industri di sekitar area pelabuhan. Proyek tahap II diharapkan dapat rampung dan beroperasi 2018 mendatang.
Bambang mengatakan, kebutuhan dana untuk membiayai pembangunan pelabuhan tahap I sebesar Rp 3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen atau sekitar Rp 2,2 triliun bersumber dari pinjaman bank. Sedangkan sisanya menggunakan kas internal perusahaan. Mayoritas kebutuhan dana itu dialokasikan untuk tahun ini. “Untuk total capital expenditure (capex) kami tahun ini mencapai Rp 2,5 triliun,” katanya seusai acara penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dari tiga bank BUMN di Jakarta, Selasa (29/3).
(Baca: Menteri Jonan Persilakan Swasta Bangun Pelabuhan)
Dalam mengembangkan pelabuhan petikemas Kuala Tanjung, Pelindo I membentuk anak usaha patungan dengan dua perusahaan BUMN: PT Waskita Karya Tbk dan PT PP Tbk, yang bernama PT Prima Multi Terminal (PMT). Anak usaha patungan inilah yang menerima kucuran kredit sindikasi dari tiga bank BUMN sebesar Rp 2,1 triliun.
