Untung Rp 625 Miliar, PT Wika Bagikan Dividen 20 Persen

Miftah Ardhian
28 April 2016, 17:32
Wijaya Karya
ARIEF KAMALUDDIN | KATADATA

Badan usaha negara, PT Wijaya Karya atau Wika, melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, hari ini. Satu di antara hasilnya, Wika diketahui mendapatkan laba bersih tahun buku 2015 senilai Rp 625 Miliar.

Sekretaris Perusahaan Wika Suradi mengatakan dari laba bersih yang berhasil diraih tersebut, Wika memutuskan untuk membagikan 20 persennya dalam bentuk dividen. “RUPS memutuskan pembagian laba untuk dividen Rp 125 miliar atau Rp 20,634 per lembar saham,” kata Suradi saat acara temu media di kantor Wika, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.

Selain itu, RUPS juga memutuskan menyetujui transaksi material sehubungan dengan penyertaan modal perseroan pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI) yang akan diteruskan sebagai penyertaan modal PT PSBI kepada PT Kereta Cepat Indonesia Cina. Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta - Bandung. (Baca: Wika Klaim Proyek Kereta Cepat Lebih Murah Pakai Komponen Lokal).

Perusahaan karya itu pun berencana mengikuti sejumlah pembangunan pembangkit listrik. Namun, Wika menganggap untuk melakukan hal-hal tersebut diperlukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk meningkatkan kemampuan keuangan mereka. Apabila tidak diberikan PMN, Wika akan menawarkan saham melalui right issue. “Kalau right issue kita bisa dapat dana sekitar Rp 2 Triliun. Itu dari 9 - 10 persen saham yang dimiliki pemerintah. Jadi, pemerintah tetap pemegang saham mayoritas,” ujar Direktur Utama Wika Bintang Perbowo.

Sebagai informasi, Wika mendapatkan kontrak baru sampai Maret 2016 senilai Rp 6,026 triliun atau 11,41 persen dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 52,80 triliun. Secara total, Wika akan mendapatkan kontrak Rp 83,05 triliun yang terdiri dari target kontrak 2016 tersebut ditambah dengan carry over dari kontrak 2015 senilai Rp 30,25 triliun. (Baca: Siapkan Rp 4 Triliun, Wika Incar Proyek Luar Negeri)

Beberapa proyek yang telah diperoleh Wika hingga minggu ke empat Maret lalu antara lain pembangunan hotel, perkantoran, dan Convention Hall Grup Puncak, Surabaya. Lalu ada pembangunan pabrik minyak goreng di Kawasan Eekonomi Khusus Sei Mangke, pengembangan simpang susun Semanggi, jaringan gas Prabumulih, serta proyek strategis Kementerian Energi yang terdiri dari SPBG Bekasi, fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, dan pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua.

Di sektor infrastruktur, Wika juga sedang menggarap jalur tol Manado - Bitung, produksi box girder jalan layang Kereta Apu Medan - Kualanamu, Sudirman Hill, elevated road Maros - Bone, dan tol Bawen - Solo Seksi 2. (Lihat pula: Tahun ini, Pemerintah Bangun 89 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga).

Dalam RUPS kali ini, Wika sedikit merombak jajaran komisaris dan direksinya. Wika secara hormat memberhentikan Abdul Rahman Pelu dari komisaris dan menggantinya dengan Eddy Kristanto. Sedangkan di jajaran dewan direksi, Wika memberhentikan secara hormat Budi Harto selaku Wakil Direktur serta Adji Firmantoro dan Yusmar Anggadinata yang digantikan oleh Antonius N.S. Kosasih dan I Gusti Ngurag Akshara Danadiputra.

Berikut ini susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Wika yang baru.

Dewan Komisaris:
Komisaris Utama / Komisaris Independen: Bakti Santoso Luddin
Wakil Komisaris Utama: Mudjiadi
Komisaris: Eddy Kristanto
Komisaris: Liliek Mayasari
Komisaris: Freddy Saragih
Komisaris Independen: Imas Aan Ubidiyah
Komisaris Independen: Nurrachman

Dewan Direksi:
Direktur Utama: Bintang Perbowo
Direktur: Gandira Gutawa Sumapraja
Direktur: Bambang Pramujo
Direktur: Destiawan Soewardjono
Direktur: Antonius N.S. Kosasih
Direktur: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...