Darmin: Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sangat Mungkin Tercapai

Desy Setyowati
23 Mei 2016, 16:08
darmin
Arief Kamaludin|KATADATA

Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini hanya 4,9 persen. Meski masih di bawah ekspektasi, pemerintah tetap optimistis angka pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun bisa mencapai target tahun ini sebesar 5,3 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah perlambatan di sektor pertanian. Musim panas berkepanjangan (elnino) telah membuat masa panen tanaman pangan tertunda. Biasanya panen terjadi di penghujung kuartal I, saat ini tertunda pada kuartal II.

Panen yang akan terjadi saat ini dipastikan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal II. Apalagi selama ini sektor pertanian memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian. Persentasenya bisa mencapai 25 persen atau seperempat dari pertumbuhan ekonomi. (Baca: Daya Saing Industri Konstruksi Masih Lemah)

Pencapaian target pertumbuhan tahun ini juga akan didukung oleh komitmen pemerintah untuk tetap meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur. Dia juga yakin dalam waktu dekat pertumbuhan ekonomi bisa bergerak terimbas investasi pemerintah.

Perekonomian kuartal II juga akan didukung peningkatan konsumsi rumah tangga menjelang puasa dan lebaran. "Secara seasonal, pertumbuhan ekonomi kuartal I start-nya di bawah. Nanti dia akan membaik di kuartal berikutnya," ujar Darmin di sela-sela acara bertajuk 'Inovasi Rantai Nilai Sektor Agro dalam Mendukung Implementasi Financial Inclution untuk Petani' di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5). (Baca: Ditopang Tax Amnesty, Bambang Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tercapai)

Selain itu, selusin Paket Kebijakan Ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah sejak September 2015 juga akan segera terlihat dampaknya pada perekonomian. Sehingga investasi bisa meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya. Dia melihat 12 paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah telah mulai berdampak pada beberapa sektor, seperti periwisata, properti, ataupun perikanan.

"Kalau dilihat dari moneternya keuangannya, misalnya, berapa sih pertumbuhan kredit? Ya agak lambat. Tapi kalau dilihat peningkatan sektor riilnya, pembangunan infrastruktur itu jalan. Pemerintah punya program untuk mendorong sektor riil," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga menyatakan optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan akan mencapai target pemerintah, meskipun Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksinya dari 5,2-5,6 persen menjadi 5-5,4 persen. (Baca: Permintaan Lemah, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi)

Bambang menilai angka revisi perkiraan BI ini masih sesuai dengan target pemerintah yakni 5,3 persen. Salah satu yang membuatnya yakin yaitu upaya pemerintah yang sedang mendorong pelaksanaan pengampunan pajak atau tax amnesty.

Saat ini, Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak masih dibahas oleh Panitia Kerja di Dewan Perwakilan Rakyat. Sekalipun gagal, Bambang memastikan pemerintah tetap mendorong penerimaan pajak untuk menopang belanja infrastruktur.

“Kami masih punya tax amnesty, yang upayanya untuk peningkatan investasi. Masih bisalah tumbuh 5,3 persen. Jangan putus asa,” kata Bambang. (Baca: Anggaran Kementerian Dipangkas, Pemerintah Hemat Rp 50,6 Triliun)

Bambang mengakui bahwa permintaan domestik masih rendah saat ini. Namun, pemerintah akan tetap berupaya meningkatkan konsumsi masyarakat dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, seperti yang pernah dilakukan dengan menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). “Kebijakan baru akan tetap ada secara bertahap dalam bentuk paket kebijakan ekonomi,” ujarnya.

    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...