Penjualan Minyak Blok Cepu, SKK Migas: Cara Berpikir BPK Keliru

Miftah Ardhian
27 Mei 2016, 19:57
SKK Migas
Arief Kamaludin|KATADATA
SKK Migas

Perdebatan antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) semakin memanas. SKK Migas menganggap cara berpikir BPK keliru dalam hasil-hasil auditnya.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan hasil audit BPK seringkali menjadi penghambat usaha hulu migas memberikan dampak berganda pada perekonomian masyarakat sekitar. Dia menyebutkan salah satu contohnya dalam hal penjualan minyak Blok Cepu ke Kilang Tri Wahana Universal (TWU).

Hasil audit BPK menemukan adanya kerugian keuangan negara dalam transaksi penjualan minyak tersebut. Harga jual minyak yang diberikan kepada TWU dianggap lebih murah dibandingkan harga jual minyak ke tempat lain. BPK menilai ini bisa termasuk tindakan korupsi. (Baca: BPK Telusuri Potensi Kerugian Negara Penjualan Minyak Blok Cepu)

Amien pun mengakui harga jual yang lebih rendah ini. Namun, dia membantah bahwa hal ini bisa merugikan keuangan negara. Meski harganya lebih rendah, penjualan minyak ke Kilang TWU bisa menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.

“Karena SKK Migas menyetujui harganya lebih rendah, maka akan dituduh melakukan korupsi. Ini otaknya BPK. Saya sudah sampaikan, Anda (BPK) berpikirnya salah,” ujar Amien saat diskusi pleno I hari terakhir acara tahunan para pelaku usaha migas IPA ke-40 di JCC, Jakarta, Jumat (27/5).

Bahkan, Amien menganggap BPK tidak membaca Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi secara menyeluruh. Dalam aturan ini disebutkan yang termasuk kategori korupsi adalah merugikan keuangan negara atau merugikan perekonomian negara. Sedangkan dalam kasus ini tidak merugikan perekonomian negara. (Baca: ESDM Minta Kontrak Penjualan Minyak Blok Cepu ke Swasta Diperpanjang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...