Pembangkit 35 GW Terbangun Seperempat, 8 Masalah Menghambat

Miftah Ardhian
22 Juni 2016, 09:59
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA
PLTU Suralaya

Pemerintah melaporkan perkembangan megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (35 GW) ke Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam pemaparannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengklaim pembangunan program ini terus mengalami kemajuan.

Menurut Sudirman, idealnya, pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) merupakan langkah awal kemajuan program ini. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan lelang, pelelangan, serta persiapan lahan dan perizinan. Begitu pula konstruksi dan pengujian merupakan langkah yang harus segera diambil.

“Kemajuan aktual program 35.000 MW, dari 85 lokasi pembangkit per 25 Mei 2016 adalah 24,9 persen,” kata Sudirman saat pemaparan di ruang rapat Komisi Energi, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016. Seperempat pembangunan ini berdasarkan masing-masing fase pembangkit, belum termasuk transmisi. (Baca: Rencana Proyek Listrik Disahkan, Menteri ESDM: Hentikan Polemik).

Secara lebih rinci, pembangunan pembangkit yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara telah terkontrak dan memasuki tahap konstruksi 2.883 MW atau 30 persen. Sedangkan yang belum terkontrak 6.755 MW atau 70 persen yang terdiri dari 3.275 MW atau 34 persen masih tahap perencanaan dan 3.480 MW atau 36 persen dalam tahap pengadaan.

Sedangkan, kemajuan pembangunan pembangkit oleh swasta, Independent Power Producer (IPP), yang sudah memasuki tahap konstruksi 8.320 MW atau 23 persen, 9.680 (26 persen) tahap PPA, 10.605 (29 persen) tahap pengadaan, dan 8.125 (22 persen) tahap perencanaan. (Baca: PLN Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Proyek 35 GW).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...