Diduga Kartel Skutik, Yamaha dan Honda Terancam Denda Rp 25 Miliar

Maria Yuniar Ardhiati
20 Juli 2016, 12:27
Honda KATADATA|Agung Samosir
Honda KATADATA|Agung Samosir

Dua produsen motor yaitu PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan PT Astra Honda Motor (AHM) terbelit dugaan kartel dalam penjualan motor matic atau skuter matik (skutik) di seluruh Indonesia. Jika terbukti bersalah, mereka terancam denda puluhan miliar rupiah.

“Jika terbukti kartel, mereka akan dikenakan denda Rp 25 miliar,” kata Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf kepada Katadata, Rabu (20/7).

Advertisement

Selasa (19/7) kemarin, KPPU memang telah menggelar sidang perdana kasus dugaan kartel penjualan skuter matik tersebut. Ini merupakan pemeriksaan pendahuluan atas dugaan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam industri skuter matik 110-125 cc di Indonesia.

(Grafik: Honda "Raja" Jalanan Indonesia 2015)

Pasal tersebut mengatur larangan bagi pelaku usaha untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya dalam menetapkan harga atas suatu barang dan / atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasaar bersangkutan yang sama.

Dalam sidang perdana itu, investigator membacakan laporan dugaan pelanggaran, termasuk dua alat bukti. Salah satunya adalah bukti komunikasi internal melalui surat elektronik (e-mail) antarperusahaan untuk berkoordinasi dalam penentuan harga jual di pasaran. Praktik ini terjadi sepanjang tahun 2013-2014. (Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Cegah Gelombang PHK

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement