Jokowi Ingin Proyek Infrastruktur Digarap Swasta

Safrezi Fitra
20 Juli 2016, 08:00
Proyek MRT
Arief Kamaludin|KATADATA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk meggerakkan roda perekonomian nasional tidak bisa sepenuhnya hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah. Peran swasta diperlukan, terutama dalam pembangunan infrastruktur prioritas di dalam negeri.

Menurut Jokowi, pelibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur juga dilakukan negara-negara yang lain di dunia. Rata-rata peran swasta dalam pembangunan infrastruktur berkisar antara 22 persen hingga 40 persen.

“Keterlibatan swasta perlu terus didorong karena swasta lebih fleksibel, swasta lebih lincah dan mereka berpeluang untuk menarik dana-dana dari luar negeri,” kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai perusahaan siap investasi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/7). 

(Baca: 139 Proyek Strategis Belum Jalan, Jokowi Panggil Para Menteri)

Jokowi mengakui perlu dukungan iklim investasi berupa regulasi dan deregulasi, agar swasta tertarik menggarap proyek-proyek infrastruktur. Ini penting untuk menjamin kepastian usaha, pelayanan yang baik, insentif-insentif yang menarik.

Hingga saat ini pemerintah pun sudah mengeluarkan banyak kebijakan untuk mendukung hal ini, diantaranya 12 paket kebijakan ekonomi. Namun, Jokowi juga menyadari perlu disiapkan beberapa skema kebijakan-kebijakan lainnya agar swasta semakin tertarik. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil mengatakan saat ini pemerintah sedang berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur. Perlu dana yang sangat besar untuk menjalankan program ini.

(Baca: Tinggal Satu Aturan Paket Kebijakan Ekonomi Belum Selesai)

Hingga 2019, total dana yang dibutuhkan untuk membangun semua proyek infrastruktur mencapai Rp 5.000 triliun. Sementara dalam dua tahun terakhir, dana yang disiapkan pemerintah untuk infrastruktur hanya sekitar Rp 600 triliun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...