Menkeu Potong Belanja Kementerian BUMN Rp 83 Miliar

Ameidyo Daud Nasution
1 September 2016, 09:54
Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

Pemotongan anggaran masih berlanjut. Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memangkas belanja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016. Hal itu disampaikan Menteri Sri dalam rapat kerja dengan Komisi BUMN Dewan Perwakilan Rakyat.

Awalnya, Kementerian BUMN mendapatkan anggaran Rp 243 miliar dalam APBN Perubahan 2016. Namun, dalam hitungan ulang, serapan anggaran diprediksi hanya Rp 160 miliar. "Oleh sebab itu kami minta Kementerian BUMN lakukan self blocking," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016. (Anggaran 15 Kementerian Ini Dipangkas Paling Besar).

Pemotongan ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, pagu indikatif Kementerian BUMN pada APBN 2016 sebesar Rp 345 miliar, lalu disunat menjadi Rp 243 miliar dalam APBN P 2016. Menteri Sri, yang menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno karena masih dilarang datang DPR, menyatakan penghematan juga menilik pada serapan anggaran kementerian tahun lalu. Pada 2015, anggaran Kementerian BUMN yang terpakai hanya 84,2 persen dari pagu Rp 148,7 miliar.

Walau demikian, nilai pemotongan anggaran Kementerian BUMN masih tergolong kecil dibandingkan dengan pemangkasan di kementerian dan lembaga lainnya. Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan Kementerian Pertahanan berada di urutan paling atas dari 15 kementerian dan lembaga yang nilai pemangkasannya paling besar, yakni Rp 7,3 triliun. 

Di posisi dua Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan yang anggarannya dipangkas Rp 6,9 triliun. Sementara Kementerian Pertanian di tangga selanjutnya dengan nilai pengurangan Rp 5,9 triliun. Secara total, pemotongan anggaran 15 kementerian dan lembaga mencapai Rp 64,7 triliun dari total pengurangan Rp 137,6 triliun. “Dari 15 itu termasuk kami (Kemenkeu) dipotong Rp 3,5 triliun,” kata Sri pekan lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...