Jokowi Ajak Negara G20 Garap Proyek Infrastruktur Indonesia

Muchamad Nafi
5 September 2016, 11:19
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Cina, Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara dalam kelompok tersebut berandil menggarap berbagai megaproyek infrastruktur di Indonesia. Pembangunan sektor ini penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini Indonesia sedang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur. Kami menyambut kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dengan negara-negara G20 lainnya,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya di Hangzhou International Expo Center, Minggu, 4 September 2016. (Baca: PUPR Siapkan Daftar Proyek Infrastruktur Penampung Dana Repatriasi).

Proyek infrastruktur memang menjadi salah satu program utama pemerintahannya. Misalnya, di bidang ketenagalistrikan, Jokowi meluncurkan pembangunan pembangkit 35.000 megawatt. Di sarana transportasi, akan diperpanjangan jalan nasional dan ruas bebas hambatan. Lalu, dia mencetuskan tol laut untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia.

Untuk mengerjakan berbagai proyek infrastruktur tersebut, pemerintah butuh dana besar. Di sinilah pentingnya mengajak investor asing menggarapnya. Misalnya, dalam pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung, pemerintah memilih Cina sebagai pemenang dan bekerja sama dengan konsorsium badan usaha  milik negara. (Baca: Ada Perubahan Teknis, Nilai Investasi Kereta Cepat Bisa Bertambah).

Menurut Jokowi, di sini terlihat pentingnya pengembangan infrastruktur dalam memacu ekonomi. Di sisi lain, dia berpesan agar negara-negara G20 saling bekerja sama dan menghindari kebijakan ekonomi yang menimbulkan dampak negatif di antara sesama anggota.

Dia mendorong kelompok negara-negara ini memiliki komitmen berskala nasional dan global dalam menyinergikan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural untuk memperbaiki ekonomi dunia. “Selain itu, setiap kebijakan ekonomi harus memiliki agenda pertumbuhan yang solid dan inklusif,” kata Jokowi

Bila melihat tingkat pertumbuhan dalam negeri yang lebih tinggi dibanding rata-rata ekonomi negara G20, Jokowi meyakini Indonesia mampu berperan besar dalam perkembangan ekonomi global. Di sisi lain, dia berharap negara-negara G20 dapat memberikan asistensi dalam mengembangkan ekonomi digital di negara-negara berkembang.

“Untuk mengurangi kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang, serta meningkatkan kerja sama dalam pengembangan teknologi antara negara-negara anggota G20,” ujar Jokowi. (Baca juga: Minimalkan Penipuan, Aturan Fintech Diminta Segera Terbit).

Dalam kesempatan itu, turut mendampingi Presiden antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Presiden Jokowi pun diagendakan menjadi pembicara utama pada sesi kedua yang akan membahas tentang tata keuangan dan ekonomi global, pada hari ini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...