Medco Energi Jual 100 Persen Hak Kelola Blok Bawean PSC
PT Medco Energi Internasional Tbk melepas 100 persen hak kelolanya di Blok Bawean. Pelepasan hak kelola ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual-beli antara Medco Bawean (Holding) Pte Ltd dengan Hyoil (Bawean) Pte Ltd pada 1 September lalu.
Medco memiliki hak kelola di blok tersebut melalui Camar Resources Canada Inc (CRC) dan Camar Bawean Petroleum Ltd (CBPL). “Melepaskan 100 persen hak partisipasi di PSC Bawean melalui penjualan saham di Camar Resources Canada Inc dan Camar Bawean Petroleum Ltd,” kata CEO Medco Roberto Lorato berdasarkan keterangan resminya, Senin (5/9). (Baca: Medco Siapkan Obligasi Rp 5 Triliun untuk Bayar Utang)
Perusahaan milik Keluarga Panigoro ini telah mengoperasikan PSC Bawean sejak 2004 melalui kepemilikan di CRC. CRC memiliki 35 persen dan bertindak sebagai operator Blok Bawean, sementara CBPL memiliki hak kelola sebesar 65 persen.
PSC Bawean merupakan aset penghasil minyak lepas pantai yang terletak di Jawa Timur. Pada semester pertama tahu ini, blok tersebut berhasil memproduksi sekitar 670 barel per hari (bph).
Masa kontrak PSC Bawean akan berakhir pada 11 Februari 2031. Hal ini sesuai perpanjangan kontrak 20 tahun yang telah diberikan oleh pemerintah pada 2010 lalu dan berlaku efektif 12 Februari 2011. Nilai komitmen investasinya sebesar US$50,5 juta.
Menurut Lorato, divestasi ini sejalan dengan rencana Medco untuk merasionalisasikan portofolionya. Dengan begitu Medco bisa tetap fokus pada aset yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi. (Baca: Kami Dalami Offshore dan Pusat Pertumbuhan Baru)
Divestasi ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham Medco Energi dan HyOil. “HyOil memegang posisi yang tepat untuk mengeksplorasi dan mengembangkan PSC Bawean dengan dukungan tim yang berpengalaman,” kata Lorato.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit per 31 Maret 2016, Medco membukukan laba bersih dari operasi sebesar US$ 10,3 juta. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan periode sama 2015 yang menderita rugi bersih US$ 37,4 juta. Padahal, harga realisasi minyak Medco tahun ini sebesar US$ 30,6 per barel atau 40 persen lebih rendah dibandingkan kuartal I-2015.
Total pendapatan usaha yang dibukukan sebesar US$ 144,6 juta atau 13 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2015. Medco juga berhasil menurunkan cash costs atau pengeluaran tunai operasional migas sebesar 7 persen menjadi US$ 55 juta, dengan cash cost produksi per unit sebesar US$ 6,9 per barel setara minyak (boe). (Baca: Blok Lematang Diperpanjang 10 Tahun, Medco Setor Rp 35 Miliar)
Sementara itu, laba kotor Medco sebesar US$ 58 juta. Adapun EBITDA (laba sebelum Biaya Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi) meningkat 45 persen menjadi US$ 65 juta.