Jokowi Minta Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan Turun Lagi Jadi 2 Hari

Safrezi Fitra
13 September 2016, 16:21
Jokowi
Edi | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian terminal petikemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok (13/9)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum puas dengan capaian penurunan waktu tunggu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan. Dia ingin dweling time kembali dipersingkat.

Dia mengakui saat ini penurunan dwelling time sudah terlihat lebih baik. Dua tahun lalu masih 6-7 hari, sekarang sudah turun hingga setengahnya. Bahkan dia sempat menyebut sudah menyamai Malaysia. Namun, Jokowi masih belum puas dengan capaian ini.

"Tadi saya tanya sudah 3,2 sampai 3,7 hari. Tapi saya mintanya di dua hari, perbaiki lagi. Dan tidak hanya di Tanjung Priok, yang lainnya juga seperti di Belawan," ujarnya saat meresmikan pengoperasian Terminal Petikemas Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok (NPCT 1), Jakarta (13/9).

(Baca: Rizal Ramli: Dwelling Time Indonesia Tak Bisa Menandingi Singapura)

Target Jokowi terkait penurunan dwelling time ini sepertinya cukup serius. Tahun lalu dia sempat meminta dweling time diturunkan hingga di bawah 5 hari. Setelah enam bulan berjalan, target ini tidak bisa terealisasi. Akhirnya dia pun mencopot Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman saat itu, Indroyono Soesilo dan digantikan dengan Rizal Ramli.

Tahun lalu dwelling time masih 6 hari, tapi sejak awal tahun 2016 sudah turun menjadi 4,7 hari. Artinya sudah sesuai dengan target. Namun, Jokowi masih belum puas. Dia kembali memasang target dwelling time menjadi 3 hari, dan harus sudah terkejar pada April. Jika target tersebut tidak tercapai, Presiden mengancam akan mencopot para pejabat yang bertanggung jawab atas masalah itu.

“Akan saya pantau terus. Jangan sampai ada korban lagi masalah ini." kata Jokowi saat meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Cilincing, Jakarta, pada Maret lalu.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...