Pengusaha Nilai Kenaikan Cukai Rokok Tidak Wajar

Desy Setyowati
3 Oktober 2016, 18:02
Rokok
Donang Wahyu|KATADATA
Rokok

Pengusaha dan asosiasi tembakau keberatan dengan kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok hingga 13.4 persen tahun depan. Alasannya, penjualan rokok menurun dalam beberapa tahun belakangan. Apalagi, rokok ilegal makin merajalela.

Ketua Umum Gabungan Perserikatan Rokok Indonesia (Gappri) Ismanu Sumiran mengungkapkan kenaikan cukai rokok di luar perkiraan pelaku usaha. “Kami shock . Ini berat,” kata Ismanu kepada Katadata, Senin, 3 Oktober 2016. (Baca juga: Perbesar Dana Kesehatan, Pemerintah Naikkan Tarif Cukai Rokok).

Menurut dia, idealnya cukai rokok naik enam persenan. Sebab, produksi menurun sejak dua tahun terakhir. Bahkan, banyak pabrik yang tutup karena merugi. Selain itu, kenaikan cukai rokok yang terlalu tinggi juga dikhawatirkan bakal mengakibatkan semakin maraknya peredaran rokok illegal.             

Mengacu pada data Kementerian Keuangan, dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah pabrik rokok berkurang dari 4.669 pabrik pada 2006 menjadi 754 pabrik pada tahun ini. Tren penurunan juga terjadi pada produksi hasil tembakau yang pada satu dekade terakhir tumbuh minus 0,28 persen. Padahal, pertumbuhan penduduk naik 1,4 persen.

Meski keberatan, Sumiran mengaku belum menghitung potensi penurunan penjualan akibat kenaikan cukai rokok tahun depan. Yang jelas, Sumiran berpendapat, pemerintah semestinya mendorong pertumbuhan industri dan memberi kepastian usaha.

Pelaku usaha jangan dibebani lagi pungutan yang lain-lain atau kewajiban-kewajiban tambahan di luar keputusan yang ada,” ucapnya.

Senada dengan Sumiran, Ketua Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah. Menurut dia, kenaikan yang masuk akal berkisar lima sampai enam persen.

Halaman:
Reporter: Martha Ruth Thertina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...