Dongkrak Wisatawan, Proyek Infrastruktur Danau Toba Dikebut
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sedang mengembangkan program sinkronisasi antara kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara dalam mengembangkan kawasan wisata Danau Toba. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Sumatera Utara, terutama dari mancanegara.
Untuk itu, seluruh proyek infrastruktur yang menopang kawasan tersebut dikebut dengan target selesai pada triwulan pertama 2019. “Infrastruktur jalan dari Tebing Tinggi - Siantar, Siantar - Danau Toba, toll road-nya harus jadi,” kata Luhut di Kantor Kementerian Energi, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016. “Jalan dari pertigaan Kampung Ajibata ke (Bandara) Sibisa 12 kilometer dan tiga kilo meter dari Sibisa ke resort itu juga harus jadi.”
Meski demikian, tidak semua infrastruktur baru selesai pada 2019. Luhut meminta beberapa infrastruktur seperti peningkatan Bandara Sibisa kelar pada 2018. Masalah listrik yang biasanya mengganggu juga terselesaikan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro sebesar 70 MW pada tahun depan. (Baca: Genjot Pariwisata, Pemerintah Bangun Tol Medan - Danau Toba).
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan dalam pengembangan kawasan wisata Danau Toba memerlukan lahan 500 hektare. Pembangunan juga harus memerhatikan limbah yang dihasilkan, pencemaran terhadap danau, sampai ke keramba jaring apung yang digunakan.
Hal-hal tersebut butuh pendalaman lebih lanjut di Kementerian Lingkungan Hidup. Siti berjanji permasalahan tersebut dapat terselesaikan pada 2019. “Jadi, hari Jumat akan dilakukan drone pemetaan secara keseluruhan,” ujar Siti.
Setelah itu, Kementeriannya hendak mendiskusikan dengan kabupaten untuk menetapkan lokasi penangannya. Sebagai kelanjutannya akan dibuat detail engineering design-nya sehingga pada 2017 bisa mulai dibangun.
Yang masih menjadi masalah adalah ketersediaan bandara di dekat kawasan wisata Danau Toba. Sejauh ini, bandara terdekat yaitu Sibisa yang memerlukan pengembangan untuk menopang pengembangan kawasan wisata di sana. (Baca juga: Jokowi Minta Pembenahan Bandara Silangit Rampung Tahun Ini).
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan Bandara Sibisa mesti diperluas sehingga membutahkan lahan. Begitu pula dengan landasan pacu agar pesawat besar bisa mendarat di sana.
“Tadi disampaikan sampai 2.500 atau 2.400 meter, berarti bisa satu Boeing 737-800. Cuma sekarang kan baru 700 meter panjang sama 23 meter lebar, jadi masih harus dibesarin lagi, minimal lebar 45 meter. (Lihat pula: Pemerintah Perbaiki Infrastruktur di 10 Kawasan Pariwisata).
Dengan perluasan Bandara Sibisa ini, Garuda akan menambah penerbangannya ke wilayah tersebut. Bahkan, dengan kemampuan Bandara Sibisa menampung pesawat tipe 737- 800, penerbangan dari Singapura diharapkan dapat langsung terbang menuju Bandara Sibisa tanpa perlu transit terlebih dahulu.