Revisi Kontrak Rampung, Pertamina Bisa Mengebor Blok Mahakam 2017
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya berhasil merampungkan draf amendemen kontrak bagi hasil (PSC) pengelolaan Blok Mahakam mulai tahun 2018. Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, draf amendemen tersebut sudah diparaf oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I.G.N. Wiratmaja Puja dan disampaikan kepada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
Draf itu sebenarnya ingin langsung diserahkan kepada Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu malam (5/10). “Cuma Menteri ESDM malam itu juga ada agenda pergi ke Jepang. Jadi tidak tahu sudah sampai apa belum,” ujar sumber Katadata di pemerintahan, Kamis (6/10) lalu. (Baca: Lifting Gas Blok Mahakam Diprediksi Turun Tahun Depan)
Ada beberapa klausul perubahan dalam draf kontrak pengelolaan Blok Mahakam oleh PT Pertamina (Persero) mulai tahun 2018 tersebut. Pertama, Pertamina tidak hanya bisa mendanai kegiatan namun juga diizinkan turut mengebor Blok Mahakam mulai tahun depan.
Kedua, biaya yang dikeluarkan Pertamina bisa dikembalikan oleh negara melalui skema cost recovery. Padahal, awalnya Pertamina hanya bisa mendanai kegiatan di Blok Mahakam selama masa transisi. Sedangkan proses pengeboran dilakukan oleh Total E&P Indonesie sebagai kontraktor Blok Mahakam hingga akhir 2017.
Namun, skema awal itu memunculkan masalah baru. “Kalau Total mengebor memakai dana Pertamina, Total sebagai apa, kontraktor drilling? Kalau kontraktor drilling maka kena pajak,” kata sumber tersebut. Karena itu, Pertamina dapat terlibat dalam operasional Blok Mahakam selama masa transisi tahun depan agar produksinya tidak menurun setelah blok itu resmi berpindah tangan.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, amendemen kontrak penting untuk memastikan seluruh kegiatan di Blok Mahakam tahun depan dapat dilakukan secara legal. "Seluruh aspek komersial atau akuntansi dapat dilakukan dengan baik sesuai aturan PSC," kata dia kepada Katadata, Jumat (7/10).
(Baca: Pertamina Sedia Rp 20 Triliun Mengebor 19 Sumur Blok Mahakam)
Menurut Syamsu, Pertamina sudah menyiapkan biaya investasi di Blok Mahakam untuk kebutuhan tahun depan. Bahkan, menurut dia, Total juga sudah siap dalam aspek operasionalnya.
Jumlah investasi yang akan dikeluarkan Pertamina tahun depan di Blok Mahakam tergantung dari jumlah sumur yang disetujui SKK Migas dalam Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2017. "Kami sudah menyiapkan pengeboran sekitar 19 sumur infill," katanya.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pernah mengatakan akan mengalokasikan dana US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliun untuk mempertahankan produksi blok di Kalimantan Timur tersebut. Kebutuhan dana itu untuk membiayai pengeboran 19 sumur minyak pada kuartal II-2017.
Selain Pertamina, menurut Luhut, Total juga akan mengebor di Blok Mahakam tahun 2017. Jumlahnya sebanyak enam sumur. (Baca: Transisi Blok Mahakam: Pertamina Danai 19 Sumur, Total 6 Sumur)
Namun, manajemen Total belum memberikan tanggapan perihal informasi tersebut. Hingga berita ini ditulis, Vice President Corporate Communication HR and Finance Total Arividya Noviyanto belum membalas konfirmasi Katadata melalui aplikasi pesan WhatsApp.