Pertamina Gandeng Rekind Bangun Pipa Bawah Laut Kilang Balongan

Arnold Sirait
10 Oktober 2016, 19:49
Pertamina logo
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina (Persero) menetapkan PT Rekayasa Industri (Rekind) menggarap proyek pembangunan pipa bawah laut untuk kilang minyak atau Refinery Unit (RU) VI Balongan, Jawa Barat. Proyek ini diharapkan rampung dalam waktu kurang dari dua tahun ke depan.

Kerjasama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan beberapa kontrak. Kontrak tersebut untuk proyek Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC), Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring (SPM) dan Flushing System Facilities untuk kilang RU VI Balongan. 

Konsorsium Rekind dan InterMoor Pte. Ltd. terpilih sebagai pelaksana EPCIC proyek setelah melalui proses tender yang dilakukan Pertamina. Targetnya proyek  ini tuntas dalam 21 bulan terhitung sejak ditandatanganinya kontrak. (Baca: Pertamina Tagih Keseriusan Saudi Aramco di Dua Proyek Kilang)

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, terpilihnya Rekind dan konsorsiumnya sebagai pelaksana proyek ini sekaligus mengukuhkan sinergi BUMN. "Kami mengharapkan agar proyek ini dapat dilaksanakan oleh konsorsium dengan baik, tepat waktu, tepat bujet, dan tepat kualitas sehingga dapat cepat mendukung kehandalan Kilang RU VI Balongan,” kata dia dalam siaran pers Pertamina, Senin (10/10).

Sedangkan Direktur Utama Rekind Jobi Triananda Hasjim mengatakan, sebagai pemimpin konsorsium, pihaknya akan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun dan menyelesaikan proyek tersebut. Proyek ini akan mengintegrasikan teknologi SPM, Pipeline End Manifold (PLEM), Offshore Pipeline, Onshore pipeline dan fasilitas penerima sebagai satu sistem yang beroperasi bersama.

“Pembangunan proyek di industri offshore dan onshore merupakan salah satu keahlian dan kompetensi inti yang dimiliki Rekind,” kata Jobi. (Baca: BPK Nilai SKK Migas Bersalah Tunjuk Konsultan Asing Blok Masela)

Pembangunan kilang yang berlokasi di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ini bertujuan menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading / unloading SPM berkapasitas 150 ribu Deadweight Tonnage (DWT) dan jaringan pemipaan lepas pantai Pertamina. Fasilitas SPM dan jaringan pemipaan lepas pantai yang baru memiliki kapasitas 165 ribu DWT,  jaringan ganda 32” pemipaan lepas pantai, pemipaan darat, dan fasilitas flushing system. (Baca: Pasokan Minyak Kilang Tuban Tak Hanya dari Rosneft)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...