Bank Dunia – IMF Bahas Penghindaran Pajak Google dan Facebook

Desy Setyowati
12 Oktober 2016, 17:56
Google digital
Arief Kamaludin|KATADATA

Penghindaran pembayaran pajak yang dilakukan beberapa perusahaan raksasa digital (Over The Top/OTT), tidak hanya membuat gusar berbagai negara di dunia. Dua lembaga keuangan internasional, yaitu Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), turut menyoroti dan membahas masalah ini dalam sidang tahunannya di Washington, Amerika Serikat, pekan lalu.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang ikut meghadiri sidang tahunan tersebut, beberapa negara anggota Bank Dunia dan IMF mengeluhkan transaksi-transaksi yang sulit dipajaki dalam bentuk perdagangan elektronik atau e-commerce maupun OTT. Masalah ini juga menimpa Indonesia, dimana pemerintah tengah berupaya memajaki perusahaan digital seperti Google, Facebook, Twitter, dan Yahoo.

Advertisement

Bahkan, persoalan pajak tersebut tidak hanya menimpa negara-negara berkembang, melainkan juga negara maju seperti Amerika Serikat (AS). “Dalam pertemuan itu Menteri Keuangan Amerika juga (bilang) bermasalah dengan pajak Apple,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers mengenai hasil pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF 2016 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/10).

(Baca: Kejar Pajak Google, Pemerintah Perlu Tiru Inggris)

Jadi, penghindaran pajak oleh perusahaan digital tersebut telah menimpa banyak negara. “Bagaimana memajaki Google atau Amazon, itu topik yang juga dibahas atau sekarang dikenal sebagai persoalan penting bagi semua negara,” katanya.

Sri Mulyani menilai, setiap negara di dunia perlu berkomitmen membangun sistem perpajakan yang adil. Sebab, di satu sisi, suatu negara menerima setoran pajak dari perusahaan digital, namun negara berkembang malah kesulitan memungut pajaknya. Padahal, perusahaan digital itu turut menerima pendapatan dan keuntungan di negara berkembang tersebut.

“Ini langkah penting bagi semua negara agar komitmen ini memperkecil kesempatan mereka (perusahaan digital) menghindari pajak,” ujar Sri Mulyani.

4 Raksasa Teknologi Dikejar Pajak

Sekadar informasi, beberapa negara di dunia tengah mengejar pajak dari perusahaan raksasa digital. Antara lain di Inggris, Perancis dan Spanyol yang mengejar pajak Google dan Facebook. Di Indonesia, pemerintah tengah memburu pajak Google, Facebook, Twitter, dan Yahoo.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement