Impor Melambat, Surplus Dagang September Tertinggi Sejak 2015

Desy Setyowati
17 Oktober 2016, 17:09
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan pada September lalu surplus US$ 1,22 miliar atau melonjak empat kali lipat dibanding bulan sebelumnya yang cuma US$ 293,6 juta. Nilai tersebut merupakan surplus neraca dagang tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

Lonjakan surplus terjadi karena kinerja impor pada September lalu turun lebih dalam dibanding kinerja ekspor. Ketua BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Ketjuk memaparkan, nilai ekspor bulan lalu sebesar US$ 12,5 miliar atau cuma turun 1,84 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month). Sementara impor senilai US$ 11,3 miliar atau turun 8,78 persen.

Advertisement

(Baca juga: Harga Komoditas Naik, Neraca Dagang September Diramal Surplus)

Dari sisi ekspor, menurut Ketjuk, penurunan terbesar terjadi pada ekspor nonmigas berupa perhiasan atau permata yang sebesar US$ 137 juta atau merosot 25,5 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada  benda-benda dari besi dan baja.

“Benda dari besi dan baja naik US$ 94,3 juta. (Ekspor) terbesar ke Australia dan Thailand,” katanya saat konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (17/10).  Adapun ekspor migas yang turun paling signifikan adalah minyak mentah yaitu 12,4 persen, lalu diikuti ekspor hasil minyak sebesar 2,02 persen.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan meski kinerjanya masih minus, ekspor sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Pangkal soalnya, ada kenaikan harga sejumlah komoditas.

Minyak sawit mentah (crude price oil/CPO), misalnya, harganya naik hampir lima persen. Begitu pun dengan harga batubara. Sayangnya, kenaikan harga ini tidak diimbangi dengan kenaikan permintaan. (Baca juga: Menteri Bambang Peringatkan Bahaya Ketergantungan Komoditas)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement