Tarif Tol Cikampek Naik Pekan Depan Sesuai Inflasi

Ameidyo Daud Nasution
17 Oktober 2016, 19:41
Jalan tol
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah dan PT Jasa Marga memutuskan tarif tol Jakarta - Cikampek naik mulai pekan depan. Kenaikan dituangkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 799/KPTS/M/2016 tentang Penyesuaian Tarif Tol Jakarta - Cikampek.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari Koentjahjo mengatakan keputusan menteri tersebut merupakan penerapan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Di sana disebutkan operator berhak menetapkan tarif tol yang dipengaruhi inflasi.

“Inflasi di wilayah Bekasi 8,13 persen, maka, itu penyesuaiannya,” kata Koentjahjo di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016. (Baca: Tarif Tol Bandara Soekarno-Hatta Naik Pekan Depan).

Atas hal tersebut, kelima golongan dalam jalan tol Jakarta - Cikampek akan naik pada 22 Oktober mendatang. Golongan I naik dari Rp 13.500 menjadi Rp 15.000. Golongan II meningkat dari Rp 21.500 menjadi Rp 23.500. Golongan III naik menjadi Rp 30.000 dari sebelumnya Rp 27 ribu.

Sementara itu, tarif golongan IV bertambah tinggi dari Rp 34.000 menjadi Rp 37.000. Sedangkan Golongan V naik dari Rp 41.000 menjadi Rp 44.000. “Itu untuk angka-angka tarif terjauh,” ujarnya. (Baca: Kementerian PUPR Pilih Tiga Proyek Tol Bisa Dibiayai Dana Repatriasi).

Menurut dia, kenaikan tarif ini telah mempertimbangkan standar pelayanan minimum (SPM) jalan tol bersangkutan. Ada delapan hal yang disoroti BPJT yakni kebersihan jalan, kondisi, akses, pelayanan, pergerakan keselamatan, tempat peristirahatan, kecepatan kendaraan, serta pelayanan petugas.

Terhadap indikator tersebut, dia mengkritisi kepadatan jalan tol, di mana rasio volume kendaraan sudah 1,8 kali dari jalan arteri. Angka ini merupakan gabungan antara volume kendaraan yang besar dan penumpukan di jalur-jalur keluar tol. (Baca: Dua Tahun, Proyek Tol yang Rampung Baru 17 Persen dari Target).

Oleh sebab itu, Koentjahjo meminta Jasa Marga bekerja sama dengan BPTJ, terutama untuk memantau beberapa titik seperti Cikunir yang rasio volume kendaraannya tiga kali jalan arteri. “Angka 1,8 sudah di bawah 20 kilometer per jam, kalau angka tiga sudah seperti berhenti,” katanya.

Sementara itu, Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan telah melakukan sejumlah perbaikan seperti pembetulan rigid pavement di Gerbang Tol Bekasi Barat II, Cikampek, Kalihurip I, Karawang Barat I, dan Karawang Timur I. Jasa Marga juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Perhubungan dan kepolisian.

Dari sisi pembiayaan dan pembayaran tol, kata Subakti, dalam waktu dekat Bank Indonesia akan mengumpulkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan BPJT untuk mensosialisasikan pembayaran nontunai. “BI akan mendorong operator tol sebagai pihak pertama yang sukseskan pembayaran nontunai,” katanya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...