Kredit Sulit, OJK Usul Pengusaha Ikan Rilis Obligasi atau IPO

Miftah Ardhian
8 November 2016, 09:00
Nelayan ikan
Arief Kamaludin|KATADATA

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengusulkan agar pelaku usaha perikanan dan kelautan lebih gencar memberikan pemahaman kepada pegawai bank untuk menyalurkan kredit. Selain itu, pelaku usaha dapat mencari alternatif pendanaan selain dari bank, yaitu dari pasar modal dan lembaga keuangan nonbank.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, selama ini, pegawai bank khususnya para analis kredit  belum banyak memahami potensi di industri perikanan dan kelautan. Alhasil, minat bank untuk membiayai sektor tersebut minim. Jadi, pelaku usaha perlu memberikan pemahaman kepada para analis tersebut.

Sejauh ini, Muliaman menjelaskan, pihaknya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sudah membuat program sosialisasi kepada perbankan. “Kami buat program perkenalan. Apa itu program kemaritiman, prospeknya seperti apa," ujar dia dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin di Jakarta, Senin (7/11).

Namun, menurut dia, Kadin masih perlu mencocokkan data soal potensi sektor perikanan dan kelautan. Tujuannya, agar pelaku perbankan memperoleh gambaran yang akurat soal potensi di sektor itu. "Tanpa persiapan yang lengkap, maka persoalan ini tidak akan mencapai titik temu," ujarnya.

Sekadar catatan, penyaluran kredit ke sektor kelautan dan perikanan baru mencapai Rp 22,3 triliun dari total kredit bank yang mencapai Rp 4.000 triliun. (Baca juga: Kadin Desak Industrialisasi Perikanan Libatkan Banyak Pihak)

Selain mendorong sosialisasi kepada perbankan, Muliaman mengusulkan agar pelaku usaha mencari sumber pembiayaan lain, yaitu dari pasar modal. Pemanfaatan pasar modal ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menerbitkan surat utang untuk mencari dana segar. Cara selanjutnya yaitu mempersiapkan perusahaannya melantai di bursa saham dengan menjual sahamnya ke publik (initial public offering/IPO).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...