Gejolak Rupiah Tak Hambat Repatriasi Rp 100 Triliun di Akhir Tahun

Desy Setyowati
16 November 2016, 10:38
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah

Pemerintah bersiap menyambut masuknya aliran dana (repatriasi) hasil program pengampunan pajak (tax amnesty) yang diperkirakan sekitar Rp 100 triliun pada akhir tahun ini. Fluktuasi nilai tukar rupiah diharapkan tidak menganggu masuknya dana jumbo tersebut ke dalam negeri.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan lembaga keuangan penampung dana repatriasi (gateaway) untuk memantau perkembangan masuknya dana tersebut. Ia pun memastikan tidak ada lagi masalah nilai tukar yang dapat menghambat masuknya dana.

Advertisement

“(Sebelumnya) ada isu soal kurs yang berbeda saat dia (peserta amnesti) lapor, itu sudah kami akomodasi apa yang perlu top up atau tidak secara kebijakan,” kata Robert di Jakarta, Selasa (15/11). (Baca: BI Waspadai Repatriasi Dana Tax Amnesty Rp 100 Triliun Akhir Tahun)

Kebijakan yang dimaksud yakni terkait penegasan atas pernyataan dalam lampiran amnesti pajak, jumlah dana repatriasi dalam mata uang asing dan rupiah. Dengan begitu, tidak ada lagi kekhawatiran perbedaan besaran nilai dari dana yang direpatriasi akibat fluktuasi nilai rupiah. Apalagi, belakangan ini rupiah cenderung tertekan saat ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan semua mata uang utama asing.

“Tadinya kalau currency-nya menguat (repatriasi dalam bentuk) rupiahnya berkurang. Tapi kalau dia bisa buktikan nilai tukar valasnya sama, nanti kami tegaskan ‘it’s okay’,” ujar Robert.

Ia menambahkan, tidak ada persoalan lain yang dikhawatirkan peserta amnesti pajak untuk membawa uangnya ke Indonesia. Namun, pemilik dana masih harus mengurus pencairan asetnya agar berbentuk tunai (cash). Sebab, aset yang dilaporkan untuk repatriasi ini dalam banyak bentuk, termasuk properti yang sulit dicairkan dalam waktu cepat.

(Baca: Repatriasi Dana, Cadangan Devisa Akan Terus Naik Sampai Akhir 2016)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement