Dua Direksi dan Empat Komisaris Taksi Express Kompak Mundur

Pingit Aria
2 Desember 2016, 14:35
Taxi Express
Donang Wahyu|KATADATA

Enam pimpinan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) ramai-ramai mengundurkan diri. Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Express telah menerima pengunduran diri dari dua anggota direksi dan empat komisaris.

Dua anggota direksi yang mengundurkan diri adalah Daniel Podiman dari jabatannya selaku Direktur Utama Perseroan dan David Santoso dari jabatannya selaku Direktur Perseroan. "Pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak tanggal 19 Januari 2017 atau setelah diberlangsungkannya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)," kata Handy Prawira selaku Corporate Secretary Express Transindo melalui keterangan tertulisnya, Jumat 2 Desember 2016.

Grafik: Tarif Taksi Konvensional di Kawasan Asia Tenggara untuk Jarak 5 Km
Tarif Taksi Konvensional di Kawasan Asia Tenggara untuk Jarak 5 Km

Selain itu, dari jajaran komisaris ada Tan Tjoe Liang yang mundur dari jabatannya selaku Komisaris Utama Perseroan. Darjoto Setyawan dan SY Wenas juga mengundurkan diri dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan. Terakhir, Paul Capelle mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen. 

Tidak ada keterangan resmi dari perusahaan terkait alasan pengunduran diri massal oleh para petingginya. Yang pasti, kinerja perseroan memang tengah tertekan.

(Baca juga: Kemenhub: 90 Persen Taksi Online Belum Punya Izin)

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2016, Express tercatat menderita rugi sebesar Rp 81,8 miliar. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan kuartal III tahun lalu yang masih mampu meraup laba bersih Rp11,07 miliar. Pemicu kerugian itu adalah pendapatan perusahaan yang merosot 28,95 persen hingga menjadi Rp 512,57 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 721,4 miliar.

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings dalam laporannya menyebut kinerja perusahaan taksi konvensional dipengaruhi oleh kehadiran ride app seperti Grab dan Uber.  Namun, neraca operator taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird masih terbilang lumayan dibanding Express. Sepanjang sembilan bulan pertama 2016, Blue Bird masih membukukan laba bersih Rp360,86 miliar. Meski, realisasi itu merosot 42,3 persen dari Rp625,42 miliar laba bersih yang diperolehnya sampai kuartal III 2015.

(Baca juga:  Pemerintah Tunda Penegakkan Hukum Taksi Online)

Reporter: Pingit Aria
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...