Jokowi Akan Buka Program Magang Nasional, 2.648 Perusahaan Terlibat
Presiden Jokowi akan membuka peluncuran program Pemagangan Terpadu Tingkat Nasional di Karawang International Industrial City (KIIC), Jumat 23 Desember 2016 mendatang. Program ini diharapkan dapat membantu para pencari kerja menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri.
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri menyatakan bahwa pada tahap awal, sebanyak 2.648 perusahaan telah terdaftar dalam program pemagangan ini. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menampung 163 ribu pemagang yang sudah mendaftar. “Targetnya, nanti 200 ribu pekerja bisa magang di perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kadin ini,” kata Hanif di Gedung Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.
(Baca juga: BKPM Targetkan Investasi Rp 678,8 Triliun Tahun Depan)
Hanif menyebut, beberapa sektor yang akan jadi fokus dalam program ini adalah, manufaktur, retail, industri pengolahan makanan dan minuman, perhotelan dan perikanan. Dalam program ini, peserta magang akan diberi kompensasi sebesar 50 sampai 60 persen dari standar upah yang diterapkan masing-masing perusahaan.
Berdasarkan data BPS dan Kementerian Ketenagakerjaan pada tahun 2015, sekitar 60 persen angkatan kerja Indonesia berpendidikan SMP ke bawah. Itu berarti sekitar 71,5 juta dari total 122,38 juta penduduk berusia produktif.
Bercermin pada data tersebut, Hanief mengatakan perlunya langkah terobosan untuk meningkatkan kompetensi mereka supaya bisa mendongkrak jumlah angkatan kerja terlatih. Sebab, ada 2030 Indonesia diprediksi bisa jadi ekonomi nomor 7 dunia jika punya 56 juta kerja terlatih. “Oleh karena itu dalam rangka menuju indonesia yang punya skill program penagangan ini kita jalankan,” Kata Hanif.
(Baca juga: Genoil, Jelantah yang Berdayakan Preman sekaligus Nelayan)
Program ini merupakan hasil kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui nota kesepahaman yang diteken pada 24 April 2016 lalu.
Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, program ini nantinya akan dilanjutkan ke kota-kota lain seperti Surabaya dan Medan. “Peluncuran program pemagangan hari ini merupakan bentuk dari komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah,” kata Rosan.
(Baca juga: BPS: Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Lambat)