Ditjen Pajak Lihat Animo Peserta 3 Periode Tax Amnesty Naik-Turun

Ameidyo Daud Nasution
29 Desember 2016, 15:21
Tax Amnesty
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah mengakui program pengampunan pajak (tax amnesty) periode II yang akan selesai pada akhir Desember ini, tidak seramai periode sebelumnya. Alhasil, perolehan dana tebusannya untuk tambahan penerimaan negara tahun ini jauh menurun. Namun, animo masyarakat diperkirakan akan kembali meningkat pada periode ketiga tax amnesty tahun depan.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan, program amnesti pajak pada periode ini dari sisi uang tebusan memang jauh lebih kecil ketimbang periode I lalu. Pada periode I yang berlangsung dari emdio Juli hingga akhir September lalu terkumpul dana tebusan Rp 93,7 triliun.

Advertisement

Sedangkan pada periode II hingga Kamis ini (29/12), dana tebusannya tercatat Rp 101,2 triliun. Artinya, selama periode II program amnesti yang berlangsung dari awal Oktober baru terkumpul dana tebusan Rp 7,5 triliun.

Menurut Yoga, mayoritas wajib pajak besar telah mengikuti program tax amnesty pada periode I lalu. Alhasil, dana tebusan pada periode I sangat besar, sedangkan pada periode II ini jauh menyusut. Penyebabnya, tarif tebusan deklarasi harta pada periode I lebih kecil dibandingkan periode II dan III.

"Karakteristiknya berbeda sehingga yang punya banyak harta mengejar kemarin (periode I)," katanya di Jakarta, Kamis (29/12). (Baca: Tax Amnesty Periode II Rendah, Sri Mulyani: Konglomerat Sudah Ikut)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebagian besar wajib pajak kakap, khususnya konglomerat, telah mengikuti amnesti pajak periode I. "Wajib Pajak besar yang setorannya bisa sampai ratusan miliar rupiah, relatif semua sudah masuk," katanya saat inspeksi mendadak (sidak) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Rabu malam (28/12).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement