Inilah Daftar Investasi Paling Berkilau di 2017
Tahun 2017 tinggal menghitung hari. Banyak orang berpikir untuk mulai berinvestasi. Namun, banyak pula yang masih bingung untuk memilih di mana menaruh dana di tahun baru nanti.
Pertimbangan utama memilih investasi adalah modal yang dimiliki dan keuntungan yang dijanjikan. Namun, Anda juga tak boleh melupakan faktor resiko yang menyertainya. Berikut adalah beberapa pilihan investasi yang diprediksi akan moncer di tahun ayam api.
Perencana Keuangan Eko Endarto mengungkapkan, di tahun 2017 investasi saham menjadi pilihan yang cukup baik. Kondisi bursa dinilainya akan lebih stabil seiring kondisi perekonomian global yang lebih kondusif. Faktor kejutan seperti “Brexit” atau terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat bisa dibilang telah habis terjadi tahun ini.
Selain itu, Eko mengatakan, kepercayaan pelaku pasar di dalam negeri pada tim ekonomi Presiden Joko Widodo juga cukup kuat. Beberapa program seperti pembangunan infrastruktur dan pengampunan pajak dinilainya menimbulkan sentimen positif.
(Baca juga: Tax Amnesty Periode II Rendah, Sri Mulyani: Konglomerat Sudah Ikut)
Beberapa saham di sektor infrastruktur dan produk konsumen dinilai memiliki prospek yang cukup bagus pada tahun depan. “Tahun depan, saham-saham perusahaan bisa tumbuh bagus," kata Eko, Kamis (29/12).
Jika cermat dalam memilih, menurutnya, investasi saham akan memberikan keuntungan yang cukup besar, hingga mencapai 15-20 persen.
Selain saham, sektor properti juga dinilai sebagai satu investasi yang menarik di tahun 2017 nanti. Terlebih, jika program pengampunan pajak berhasil menarik dana dari luar negeri. Sektor ini menjanjikan keuntungan besar, meski modal yang diperlukan pun harus tebal. “Di beberapa tempat bisa naik hingga 50 persen," kata Eko.
Masih khawatir dengan resikonya? Ada kabar baik. Persepsi risiko berinvestasi di Tanah Air terus mengecil. Mengacu Bloomberg, pada Selasa (27/12) lalu, Credit Default Swap (CDS) Indonesia bertenor lima tahun mencapai 158,5, atau membaik 31,06 persen dari posisi akhir tahun 2015 yang mencapai 229,92.
Persepsi itu, menurut Senior Research and Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo merupakan buah dari outlook utang Indonesia yang oleh Fitch Ratings dicap positif, dari sebelumnya stabil.
(Baca juga: Pekan Terakhir 2016, Kurs Rupiah Masih Tertekan Efek The Fed)
Dengan demikian, Beben optimistis, risiko investasi Indonesia berpotensi terus membaik di tahun depan. Dengan catatan, pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi domestik, seperti pergerakan valuasi rupiah serta inflasi. "Risiko investasi, khususnya pada surat utang negara (SUN), relatif aman," kata Beben.
Bagaimana dengan emas? Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudin menyatakan, saat ini sebenarnya banyak sentimen positif yang menopang harga emas. Tapi di saat yang sama, sentimen negatif juga masih membayangi.
Perkembangan nilai mata uang jadi perhatian Nanang. "Dolar sudah overvalued sehingga emas bisa rebound," katanya.
Yang membuat kenaikan harga emas tertahan, menurutnya adalah melemahnya permintaan akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat di Negara emerging market besar seperti Cina dan India. “Tapi secara umum, tahun depan emas dianggap sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Nanang.
(Baca juga: Perusahaan Fintech Alibaba Terseret Kasus Gagal Bayar Utang)