Pertamina Mulai Pengeboran Sumur Migas di Perairan Pulau Bunyu
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan sedang melakukan pengeboran sumur Parang-1 di Perairan Pulau Bunyu Blok Nunukan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sumur ini diperkirakan memiliki cadangan minyak lebih dari 50 juta barel dan gas lebih dari 750 miliar kaki kubik (bcf).
Direktur Ekplorasi PHE Rudy Ryacudu mengatakan penanjakan sumur tersebut telah dilakukan mulai Selasa kemarin (27/12). "Kegiatan tajak ini hasil pembelajaran kami di Eksplorasi selama dua tahun, dan hari ini adalah waktu untuk membuktikan keberhasilan," kata dia dikutip dari siaran resminya yang diterima Katadata, Jumat (30/12).
(Baca: Penjualan Gas dari Blok Nunukan dan Simenggaris Akan Digabung)
General Manager PHE Nunukan Company (PHENC) Alfian Husein mengatakan proses spud-in pada sumur tersebut juga disaksikan oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal). Proses spud-in adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyisipan konduktor ke dasar laut saat mengebor sumur.
Pengeboran sumur direncanakan mencapai target kedalaman (TD) 10.400 kaki, yang dilaksanakan selama sekitar 48 hari. Kemudian ditambah rencana beberapa test formasi (DST) yang akan memerlukan waktu sekitar 40-50 hari. Pengeborannya dilakukan menggunakan jack up rig berkapasitas 2.000 tenaga kuda (HP) yang dioperasikan oleh PT Apexindo Pratama Duta Tbk.
"Operasi ini diharapkan mencapai target Operation Excellent yang efektif, efisien dan zero accident serta menghasilkan minyak dan gas seperti yang diperkirakan," kata Alfian. (Baca: Harga Minyak Anjlok, PHE Tetap Untung Rp 2,7 Triliun)
Sebagai informasi, PHENC merupakan operator dari Blok Nunukan di area lepas pantai timur Pulau Bunyu. Adapun hak kelola PHENC di blok tersebut sebesar 64,5 persen dan sisanya dipegang oleh BPRL Ventures Indonesia B.V. dengan hak kelola sebesar 12,5 persen, serta Videocon Indonesia Nunukan Inc. sebesar 23,0 persen. Sementara itu masa pengelolaan blok ini berakhir pada tanggal 11 Desember 2034.