Meski Realisasi Rendah, Jokowi Enggan Revisi Target Listrik 35 GW

Safrezi Fitra
6 Januari 2017, 09:20
Jokowi Kalla
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau merevisi target penyediaan listrik sebesar 35 gigawatt (GW) hingga 2019. Target ini masih tetap meski hingga saat ini realisasinya masih rendah.

Jokowi mengatakan program listrik 35 GW harus dilihat sebagai kebutuhan, tidak hanya target semata. Dia mengakui memang perlu ada perhitungan dengan mengacu pada pertumbuhan ekonomi. Target 35 GW mengacu pada pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun, padahal dalam dua tahun terakhir realisasinya sekitar 5 persen.

Advertisement

(Baca: Dewan Energi: Proyek 35 Ribu MW Cuma Beres 55 Persen Masa Jokowi)

“Sehingga saya kira juga perlu dikalkulasi lagi, tetapi kalau kelebihan saya kira juga tidak ada masalah,” kata Jokowi dalam Sidang Paripurna Keempat Dewan Energi Nasional (DEN) di Kantor Presiden, Jakarta (5/1).

Dia menyadari bahwa kelebihan pasokan listrik malah akan membuat pemborosan di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun, jika Indonesia ingin tumbuh lebih cepat, maka pembangunan harus merata di seluruh pelosok Tanah Air, sehingga konsumsi listrik akan semakin naik.

Apalagi saat ini konsumsi listrik per kapita di Indonesia hanya 917 kilowatt jam (kWh). Angka ini masih sangat rendah dibandingkan negara-negara ASEAN. Di Vietnam sudah mencapai 1.795 kWh dan Singapura mencapai 9.146 kWh.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement