Berkat Utang, Cadangan Devisa Melonjak US$ 4,9 Miliar

Desy Setyowati
10 Januari 2017, 07:00
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) pada Desember 2016 mencapai US$ 116,4 miliar. Jumlahnya naik US$ 4,9 miliar atau 4,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 111,47 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara mengatakan, peningkatan cadangan devisa berasal dari penerbitan surat utang valuta asing (valas) pemerintah atau obligasi global dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Selain itu, tambahan cadangan devisa juga didapat dari penerimaan pajak dan devisa minyak dan gas bumi (migas).

Advertisement

“Penerimaan cadev tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah dan Surat Berharga BI (SBBI) valas jatuh tempo,” kata Tirta dalam siaran pers BI, Senin (9/1). (Baca juga: BI Klaim Cadangan Devisa Cukup Hadapi Gejolak Awal 2017)

Besaran cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah. Selain itu, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, meski kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri cukup besar, pemasukan valas dari surplus neraca perdagangan dan obligasi global jauh lebih besar. “Pemasukan devisa jauh lebih besar,” ujarnya.

Selain itu, menurut Perry, kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah pada Desember 2016 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Sebab, rupiah terbilang stabil pada akhir tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement