Uni Eropa Soroti SNI dan Isu Halal Sebelum Kerjasama Dengan Indonesia

Pingit Aria
30 Januari 2017, 10:20
Bendera Uni Eropa
Katadata

Perundingan putaran ke-2 Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) baru digelar di Bali. Dalam pertemuan yang berlangsung pekan lalu itu, kedua pihak menyampaikan beberapa isu yang menjadi fokus mereka.

Beberapa isu yang menjadi perhatian Uni Eropa terkait kebijakan Indonesia termasuk soal kemudahan investasi, prosedur ekspor dan impor, ketentuan impor produk alkohol, besi, baja dan ban, pembatasan pintu masuk pelabuhan impor, ketentuan SNI, serta isu halal.

Advertisement

“Hal-hal itu ditanyakan dalam Working Group on Trade and Investment (WGTI) ke-8 setelah perundingan putaran ke-2 IEU CEPA selesai,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, Senin, 30 Januari 2017.

(Baca juga:  Indonesia Lanjutkan Perundingan Dagang dengan Uni Eropa)

Iman yang merupakan pemimpin delegasi Indonesia menjelaskan, forum tersebut merupakan pertemuan bilateral yang bertujuan membahas masalah terkait kelancaran arus perdagangan dan investasi. Dalam tahapan ini, kedua pihak belum memasuki tahapan negosiasi.

Sementara, beberapa kebijakan Uni Eropa yang menjadi perhatian Indonesia pada pertemuan tersebut adalah kebijakan mengenai isu akses pasar bagi produk-produk pertanian, kayu, dan perikanan. Di antaranya udang, kelapa sawit, kakao, dan produk kayu.

Grafik: Total Ekspor Seluruh Produk Kelapa Sawit 2014-2016 (data Kuartal)
Total Ekspor Seluruh Produk Kelapa Sawit 2014-2016 (data Kuartal)

Dalam perundingan di Bali, menurut Iman, kedua belah pihak saling memperlihatkan tingkat komitmen yang kuat untuk memajukan proses perundingan. “Kami optimistis pada putaran berikutnya tahapan negosiasi akan lebih komprehensif dan teknis,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement