Sri Mulyani Sebut Tren Penerimaan Pajak Sawit Turun Sejak 2012

Image title
2 Februari 2017, 19:52
Sri Mulyani
Katadata

Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat tren penerimaan pajak sawit cenderung menurun sejak 2012. Meski sempat naik pada 2015, namun angkanya kembali merosot pada 2016 lalu.

Ia menyebut, kontribusi sawit hanya mencapai 1,23 persen dari total penerimaan pajak sebesar Rp 1.105 triliun tahun lalu. "Pajak dari sawit, trennya menurun dari 2012, baru 2015 meningkat lagi, tapi 2016 turun lagi atau hanya 1,23 persen dari total penerimaan pajak," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (2/2).

Hanya saja, ia juga mengakui bahwa penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dari sektor ini meningkat pada 2016. Sebab, ada dana pungutan dari ekspor minyak sawit (CPO fund) yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit.

(Baca juga: Terancam Pajak, Pengembang Minta Batasan Kategori Lahan ‘Nganggur’)

Pungutan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 133 Tahun 2015 tentang tarif layanan badan layanan umum badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit pada kementerian keuangan.

Dengan tarif US$ 50 per metrik ton ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil / CPO) dan US$ 30 per metrik ton ekspor produk turunannya, dana yang terkumpul tahun lalu disebutnya mencapai Rp 11 triliun.

Sebagai pengelola keuangan negara, Sri Mulyani berharap para pelaku industri sawit dapat terus konsisten berkontribusi terhadap pendapatan negara, baik dalam bentuk setoran pajak maupun penerimaan bukan pajak.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...