Ekonomi 2016 Dirilis Senin, Ekonom Ramal Tumbuh 5 Persen

Desy Setyowati
3 Februari 2017, 14:01
Pelabuhan ekspor
Katadata

Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 pada Senin (6/1) mendatang. Sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi cuma tumbuh di kisaran 4,9 persen hingga lima persen pada kuartal tersebut sehingga secara keseluruhan tahun 2016 sebesar lima persen.

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun lalu disokong oleh perbaikan kinerja ekspor. Hal tersebut mengkompensasi pertumbuhan belanja pemerintah yang stagnan. “Perbaikan (ekspor) ini mampu menutupi belanja pemerintah yang tidak sebaik ekspektasi pasar,” kata Fakhrul dalam keterangan persnya, Jumat (3/2).

Advertisement

Perbaikan kinerja ekspor terlihat dari surplus perdagangan yang sebesar US$ 0,99 miliar pada kuartal IV. Dengan tambahan surplus tersebut, maka secara keseluruhan tahun, surplus perdagangan mencapai US$ 8,78 miliar atau naik 14,5 persen dibanding 2015 silam. (Baca juga: Efek Trump, Ekspor Produk Pangan ke Amerika Bisa Meningkat)

Di luar itu, Fakhrul menyebut, motor pertumbuhan ekonomi lainnya yaitu investasi yang mencapai Rp 159,4 triliun pada kuartal IV. Dengan pencapaian itu, total investasi mencapai Rp 612,8 triliun sepanjang tahun atau tumbuh 12,4 persen dibanding 2015 lalu. (Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Dampak Penurunan Investasi Dunia)

Dengan indikator-indikator ekonomi tersebut, ia pun memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV berada di level 4,9 persen dan sebesar 5 persen untuk keseluruhan tahun.

Sejalan dengan Fakhrul, Ekonom Maybank Juniman mengatakan perbaikan kinerja ekspor turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi tahun lalu. Perbaikan terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas. Meski begitu, konsumsi rumah tangga diyakininya masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Ia memproyeksikan, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 5,04 persen di kuartal IV ditopang oleh Natal dan tahun baru. Proyeksi ini sedikit di atas pencapaian di kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 5,01 persen.

Adapun pertumbuhan investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) diproyeksi Juniman tumbuh 5,5 persen pada kuartal IV, atau lebih baik dari kuartal sebelumnya yang hanya 4,06 persen. Sekadar catatan, PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.

Di sisi lain, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada kuartal IV juga diperkirakan tumbuh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 6,65 persen. Pertumbuhan didorong oleh pengeluaran pilkada di 100 daerah untuk kampanye ataupun survei. “Pengeluaran lembaga survei dan partai, kami yakin bisa tumbuh 8-10 persen,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement