Belanja Pemerintah Rendah, Pertumbuhan Ekonomi 2016 di Bawah Target

Desy Setyowati
6 Februari 2017, 12:51
Pertumbuhan gedung
Arief Kamaludin|KATADATA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2016 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4,94 persen. Realisasi ini menurun 1,77 persen dibanding kuartal sebelumnya. Alhasil, sepanjang 2016, ekonomi tumbuh 5,02 persen atau di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 yang sebesar 5,2 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 karena belanja pemerintah yang lebih kecil dibanding kuartal yang sama 2015. Realisasi belanja pemerintah sebesar Rp 549 triliun atau 26,36 persen dari pagu, lebih rendah secara persentase dibandingkan kuartal IV-2015.

Pada kuartal IV-2016, BPS mencatat pertumbuhan konsumsi pemerintah menurun 4,05 persen. Penurunan ini lebih besar dibanding kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,97 persen. Jadi, pertumbuhan konsumsi pemerintah pada 2016 turun 0,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Padahal, pemerintah mengandalkan konsumsi pemerintah untuk mendongkrak perekonomian dalam dua tahun terakhir. Sebab, kegiatan ekspor-impor lesu di tengah perlambatan ekonomi global dan terganggunya konsumsi rumah tangga akibat melemahnya daya beli.

Konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2016 menurun dari 5,01 persen di kuartal sebelumnya menjadi 4,99 persen. Sedangkan sepanjang 2016 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,01 persen atau sedikit lebih baik dibandingkan 2015 yang sebesar 4,96 persen.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Komponen Pengeluaran:

Komponen Pengeluaran201420152016
Konsumsi Rumahtangga5,154,965,01
Konsumsi LNPRT12,19-0,626,62
Konsumsi Pemerintah1,165,32-0,15
PMTB4,455,014,48
Ekspor Barang & Jasa1,07-2,12-1,74
Dikurangi Impor2,12-6,41-2,27
PDB (%)5,014,885,02

Sumber: BPS

Menurut Suhariyanto atau lebih akrab disapa Ketjuk, konsumsi ini paling besar dari sisi transportasi, komunikasi, makanan dan minuman. Penjualan mobil wholesale juga naik 11,24 persen dibanding kuartal sebelumnya dan 12,18 persen secara tahunan.

“Nilai transaksi debit untuk belanja tumbuh 18,29 persen, naik dari 17,86 persen di 2015. Impor barang konsumsi tumbuh 13,56 persen setelah terkontraksi 14,17 persen di kuartal IV 2015,” katanya dalam konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (6/2).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...