Pesimistis, BTN Targetkan Pertumbuhan Laba 2017 Hanya 20 Persen
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini di kisaran 20 persen. Angka ini terbilang pesimistis mengingat capaian pertumbuhan laba perseroan pada 2016 sebesar 41,49 persen atau sekitar Rp 2,61 triliun dari Rp 1,85 triliun di tahun 2015.
"Ini adalah angka yang pesimistis. Karena kita belum menghitung right off (hapus buku atas aset yang bermasalah)," ujar Direktur Utama BTN Maryono saat konferensi pers, di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Senin (13/2).
Meskipun demikian, BTN tetap menyusun beberapa strategi untuk bisa melampaui target tersebut. Maryono menjelaskan, BTN masih akan tetap mengandalkan KPR sebagai fokus utama bisnis perseroan. Untuk menopang pertumbuhan laba, BTN menargetkan penyaluran pinjaman akan tumbuh sebesar 21-23 persen. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) diharapkan bisa tumbuh sebesar 22-24 persen.
(Baca juga: Bangun Rumah Murah, Pemerintah Sasar Lahan BUMN)
Selain itu, BTN juga menargetkan pertumbuhan aset sebesar 20-22 persen dan ekuitas menanjak hingga di atas 20 persen. "Jadi, untuk mencapai target tersebut, kita (BTN) tetap akan fokus pada pembiayaan perumahan dan lebih selektif terhadap non-housing loan," ujar Maryono.
Sejalan dengan hal tersebut, untuk memperkuat struktur pendanaan, BTN juga akan melakukan beberapa langkah, yaitu meningkatkan porsi dana murah, mencari pinjaman luar negeri, dan menerbitkan surat utang serta sekuritas. Penguatan dana murah ini akan dilakukan dengan menggelar rangkaian kegiatan promosi hingga undian berhadiah.
Sementara itu, Direktur BTN Catur Budi Harto menjelaskan, pada tahun 2017 ini, BTN akan terus memperbaiki layanan digital, terutama untuk menggaet generasi muda (millenial) yang membutuhkan KPR. "Prinsipnya kita terus mengembangkan konsep digital ini untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses bisnis BTN," ujar Budi.
Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan 2011-2016
Catur menjelaskan, salah satu caranya adalah dengan menambah gerai atau outlet digital sesuai dengan tahapan transformasi digital BTN yang dilakukan sejak 2015. Tercatat, BTN akan melakukan pembukaan 60 kantor cabang pintar atau smart branch di kantor 45 unit cabang utama, 10 kantor cabang, dan 5 kantor kas dalam dua tahun ke depan.
Untuk melakukan akselerasi ini, BTN mengucurkan investasi yang mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Smart Branch BTN ini akan dilengkapi beragam layanan untuk memfasiltasi kebutuhan nasabah dalam memeroleh informasi perbankan, melakukan komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi, dan transaksi di luar produk perbankan.
(Baca juga: BTN Luncurkan Kantor Cabang Digital untuk Millenial)
Dengan strategi tersebut, tahun ini BTN menargetkan jumlah nasabah bertambah menjadi di atas 18 ribu nasabah dengan jumlah dana kelolaan atau Asset Under Management di atas Rp 25 triliun atau naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun lalu.